Kendari

Kawasan Kumuh di Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha Dijadikan Lokasi Wisata

825
×

Kawasan Kumuh di Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha Dijadikan Lokasi Wisata

Sebarkan artikel ini
Nampak Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, bersama Kepala BPPW Sultra, Mustaba, serta OPD terkait saat melakukan peninjauan di kawasan Petoaha. Foto : Febi Purnasari / Mediakendari.Com

Reporter : Febi Purnasari

KENDARI – Kawasan yang dulunya kumuh di Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha kini dijadikan lokasi wisata baru Kota Kendari. Hal ini dilakukan setelah Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Sulawesi Tenggara yang digandeng Pemerintah Kota Kendari menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana di kedua wilayah tersebut.

“Dengan hadirnya sarana dan prasarana di kawasan Bungkutoko dan Petoaha ini menambah spirit dan motivasi kami untuk terus melakukan upaya-upaya perbaikan dan pelayanan kepada masyarakat. Dan ini juga komitmen kami untuk menjaga fasilitas ini agar terus bisa dimanfaatkan dalam waktu yang lama,” kata Sulkarnain Kadir ketika memberi sambutan di acara serah terima aset pada Rabu, 20 Januari 2021.

Sulkarnain mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan perbaikan tambahan di kawasan ini.

“Kami sudah berkomitmen dengan pihak Dandim 1417/Kendari pada bulan September yang akan datang, kita akan melakukan pengecetan untuk seluruh rumah warga di wilayah Bungkutoko dan Petoaha ini sehingga nanti menambah nilai kawasan ini agar menjadi kawasan warna warni,”terangnya.

Politis PKS ini juga mengungkap, penataan kawasan kumuh tidak hanya di kawasan Bungkutoko dan Petoaha saja, melainkan juga di Kelurahan Mata, Purirano, dan Kessilampe.

“Mudah-mudahan ini disetujui dan bisa diselenggarakan mulai tahun ini,”tambahnya.

Di tempat yang sama, Kepala BPPW Provinsi Sulawesi Tenggara, Mustaba mengungkap, total anggaran yang digunakan untuk membangun aset PUPR di Kota Kendari sekira Rp 61 miliar.

Pembangunan itu meliputi pembenahan kawasan Bungkutoko dan Petoaha serta penataan lingkungan kelurahan di Kelurahan Wua-Wua, Kadia, Mataiwoi, dan Purirano.

“Anggaran yang kita kelola untuk menata kawasan Bungkutoko dan Petoaha kurang lebih Rp 40 miliar. Di Bungkutoko Rp 23 miliar, di Petoaha Rp 17 miliar,”ujar Mustaba. (c)

You cannot copy content of this page