BREAKING NEWS

Kementerian ESDM Luncurkan Bantuan Proyek ACCESS di Desa Wangkolabu

1065
×

Kementerian ESDM Luncurkan Bantuan Proyek ACCESS di Desa Wangkolabu

Sebarkan artikel ini
Pj Kades Wangkolabu, Masling. (Foto: Arto Rasyid/Mediakendari.com)

Reporter: Arto Rasyid
Editor: Sardin.D

MUNA – Desa Wangkolabu Kecamatan Towea, Kabupaten Muna dikabarkan akan menikmati penerangan listrik 1×24 jam dari program peningkatan akses energi bersih bagi wilayah pedesaan dan terpencil melalui bantuan proyek Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS).

Pasalnya, salah satu desa wisata di Muna itu mendapat bantuan hibah satu unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang diluncurkan atas kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dengan Ministry of State Administration Republik Timor Leste dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDP) di Indonesia dan Timor Leste.

Baca Juga: Pemkab Muna Terima Bantuan Barang Siaga Bencana dari CSR Bank Sultra

Pj Kepala Desa Wangkolabu, Masling menguraikan, terdapat 23 desa di Indonesia yang akan menerima bantuan hibah pembangunan PLTS, salah satunya Desa Wangkolabu dari tujuh desa atau titik lokasi diwilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).

Adapun pendirian dan pengembangan PLTS, kata Masling nantinya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan unit pengelola listrik desa (UPLD).

“Saya sudah menandatangani surat pernyataan hibah yang diketahui bapak Bupati (Rusman Emba),” terang Masling kepada MediaKendari.Com, Selasa 5 Oktober 2021.

Masling meyakini pembangunan PLTS yang rencananya akan dilaksanakan akhir tahun 2021 itu dapat menerangi satu Desa Wangkolabu, dimana listrik sudah bisa dinikmati masyarakat 1×24 jam pada Mei atau Juni 2022 mendatang.

“Saat ini pendamping pelaksana PLTS sudah ada didesa kami (wangkolabu), jadi bahannya berupa box mesin, panel tenaga surya dan lainnya akan tiba akhir tahun atau awal tahun 2022 untuk dikerja,” katanya.

Baca Juga: Dandim Cup, FC Kulisusu JR Tumbangkan FC Kulbar

Selama ini penerangan di Desa Wangkolabu yang menggunakan mesin Dissel kurang maksimal karena keterbatasan stock bahan bakar dan berakibat kerap terjadinya pemadaman listrik.

Makanya, dengan beralih menggunakan PLTS dia berharap kedepan dapat menggerakan perekonomian masyarakat.

“Kami harap agar bantuan program dana hibah bisa berkelanjutan di desa kami jadi tidak hanya penerangan tetapi yang bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” harapnya.

You cannot copy content of this page