KENDARI – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmar mengungkapkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka stunting yang tinggi, salah satunya karena kekurangan gizi kronis.
“Jika anak mengalami kekurangan gizi dari sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun maka akan mudah menyebabkan terjadinya stunting,” ucap Asmar saat menghadiri acara BINCANG KITA di Studio MEKTV, Senin 27 Juni 2022.
Baca Juga : BSSN dan Pemprov Sultra Kolaborasi Launching Tim Tanggap Insiden
Selain itu, kata Asmar, penyakit stunting juga dapat mudah menyerang orang yang memiliki riwayat penyakit seperti penyakit cacingan dan diare.
“Misalnya, bulan ini terkena diare dan bulan depan terkena lagi penyakit diare hal itu membuat cairan pada tubuh akan berkurang sehingga dapat menghambat pertumbuhan,” ungkpanya.
“Penyebab penyakit tersebut dapat terjadi apabila akses air bersihnya kurang dan melihat sanitasinya bagaimana, jika dia tinggal dilingkungan yang kurang sehat maka otomatis penyakit itu lebih mudah muncul seperti diare, cacingan, dan sebagainya,” sambung Asmar.
Baca Juga : Kalla Toyota Cabang Anduonohu Buka Loker Posisi Marketing, ini Syaratnya!
Ia menambahkan, pihaknya akan memberikan edukasi dalam rangka upaya pencegahan kepada remaja atau calon pengantin, ibu hamil, persalinan pada ibu nifas dan diri kita sendiri.
“Adapun ciri-ciri yang mengalami penyakit stunting adalah memiliki tubuh yang pendek atau terhadap dalam masa pertumbuhan, dan kecerdasannya terganggu. Pendek belum tentu stunting tapi stunting sudah pasti pendek,” tutupnya.
Reporter : Hendrik Komantobuano
Facebook : Mediakendari