MOROWALI – Polemik PT Tiram Indonesia yang belakangan ini mendapatkan sorotan hingga berujung pada penutupan jetty milik perusahaan yang berada di Desa Matarape, Kecamatan Menui Kepulauan oleh tim terpadu yang dipimpin Ketua DPRD Morowali, Kuswandi pada Rabu 27 April 2022, memantik tanggapan dari sejumlah kalangan.
Salah satunya datang dari Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Kabupaten Morowali.
Baca Juga : Ketua DPRD Morowali Sorot Aktivitas PT Tiram Yang Berpolemik Dengan Masyarakat
“Kami sebagai salah satu organisasi yang juga menyorot aktivitas jetty PT Tiran tersebut tentu saja sangat mengapresiasi tindakan cepat dan tegas yang dilakukan oleh Ketua DPRD Morowali bersama tim,” ujar Ketua JAMAN Morowali, Ikhsan Arisandhy, Kamis 28 April 2022.
Menurut dia, tindakan tegas memang sangat dibutuhkan untuk menertibkan perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di daerah, khususnya di Morowali. Ikhsan bahkan menduga, pengurusan perizinan perusahaan tambang hanya dibuat di atas meja saja.
“Beberapa izin dikeluarkan oleh pemerintah kadang hanya berdasarkan data yang diserahkan oleh pihak perusahaan, seperti contohnya izin jetty PT Tiran ini. Tidak ada peninjauan lapangan, jadinya seperti ini,” timpalnya.
Baca Juga : Toyota Trust Catat Penjualan Mobil Bekas Meningkat 30 Persen Menjelang Lebaran
Untuk itu, Ikhsan berharap agar Pemerintah Kabupaten termasuk pihak DPRD Morowali harus berani mengambil langkah tegas terhadap perusahaan yang tidak mengindahkan aturan dan mau seenaknya saja di daerah.
“Morowali ini adalah salah satu daerah sasaran investasi, terutama di sektor pertambangan. Jika pemerintah tidak berani tegas, maka masalah akan terus bermunculan. Dan yang akan merasakan dampaknya adalah masyarakat,” tegas Ikhsan.
Reporter : Redaksi
Facebook : Mediakendari