MUNA BARAT

Ketua DPRD Mubar Bersama Camat Kusambi Sidak Pasar Guali

606
×

Ketua DPRD Mubar Bersama Camat Kusambi Sidak Pasar Guali

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Mubar, Waode Siti Sariani Illaihi didampingi Camat Kusambi Ali Mochtar Jaya (baju keki) saat sidak di pasar Guali Kecamatan Kusambi, Mubar (foto /Jul Awal/MK.com)./A

Reporter : Jul Awal

LAWORO – Ketua DPRD Muna Barat (Mubar), Waode Siti Sariani Ilaihi bersama Camat Kusambi, Ali Mochtar Jaya melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Guali di Kecamatan Kusambi, Senin 30 Maret 2020.

Sidak dilakukan untuk memantau pergerakan harga sembilan bahan makanan pokok (Sembako) selama darurat Covid-19.

Ketua DPRD Mubar, Waode Siti Sariani Illaihi menjelaskan, untuk menekan harga di pasaran pihaknya akan rapat koordinasi bersama Pemerintah Daerah dan dinas terkait.

“Setelah mendengar keluhan pedagang dan masyarakat, InsyaAllah akan dikomunikasikan dengan Pemda untuk membahas harga sembako, apalagi menghadapi bulan Ramadan,” kata Sariani.

Ia juga mengimbau pedagang agar tidak memainkan harga bahan pokok di tengah darurat Corona. “Kita mainkan harga kan kasian masyarakat. Untuk itu saya harap agar pedagang menjual dengan harga sewajarnya lah,” pesannya.

Ditempat yang sama, Camat Kusambi Ali Mochtar Jaya berjanji akan menindak tegas pedagang yang menimbun Sembako, dengan sanksi ditindak pidana sesuai prosedur hukum.

“Jika ada masyarakat yang melihat atau mengetahui oknum yang menimbun Sembako khususnya beras, segera laporkan untuk ditindaklanjuti,” tegas Ali Mohtar.

Ali Mohtar juga membantah informasi bahwa pasar di Mubar akan ditutup. Menurutnya, tidak ada penutupan pasar, tapi masyarakat diimbau agar tidak berlama-lama di pasar.

“Jangan percaya hoaks. Jika ada informasi sesuatu segeralah komunikasikan dengan pemerintah. Setelah belanja kebutuhan segera pulang ke rumah dan cuci tangan, cuci pakaian,” tegasnya.

Dalam Sidak ini juga diketahui terdapat kenaikan harga beras yang diduga imbas darurat Covid-19. Harga komoditas ini sebelum masa darurat senilai Rp 480 ribu per 50 Kg, kini menjadi Rp 530 ribu.

“Kami prihatin kepada masyarakat dengan naiknya harga. Kegiatan ekonomi lemah. Apalagi beras ini stoknya terbatas saat ini,” keluh Nur, salah seorang pedagang di Pasar Guali. /A

You cannot copy content of this page