Reporter: Pendi / Editor: Kang Upi
KOLUT – Keluarga besar masyarakat Toraja di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) yang tergabung dalam Kombongan Sang Torayan Kolaka Utara (KST-KU) resmi menggelar Musyawarah Besar (Mubes), Sabtu 8 Agustus 2020.
Mubes perdana ini digelar pasca penyatuan dua lembaga kerukunan masyarakat Toraja yang ada di Kolut yakni Kerukunan Keluarga Sang Torayan (KKST) dan Kombongan Toraja Kolaka Utara (KTKU).
Ketua Panitia Mubes, Basman menjelaskan Mubes disepakati dalam pertemuan akbar di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Batu Putih pada Rabu 29 Juli 2020 yang dihadiri 50 tokoh masyarakat Toraja.
“Ini adalah salah satu sejarah sepanjang terbentuknya Kolut tentang terbentuknya lembaga kerukunan keluarga masyarakat Toraja,” terang Basman saat ditemui MEDIAKENDARI.com, Sabtu 8 Agustus 2020.
Anggota DPRD Kolut ini juga menuturkan, Mubes mengusung tema dari para tetua di tanah toraja yaitu Sang rodoan tinting sang tirimbakan pajo-pajo yang artinya satu orang yang merasakan maka semua ikut merasakan.
“Untuk motto kami selaku orang Toraja yang ada di Kolut adalah Sitiroanan lan kameloan siangkaran lan kamasussan yang artinya saling membantu dalam kebaikan maupun dalam kesusahan,” terang Basman.
Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, menyatukan masyarakat Toraja di Kolut dalam satu wadah atau lembaga keluarga besar Sang Torayan, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Toraja yang sejahtera.
“Lembaga yang akan disepakati ini semoga menjadi pemersatu bagi orang Toraja di Kolut, semoga Mubes pertama ini berjalan lancar, damai, dan aman sehingga melahirkan Ketua Umum kerukunan bagi kami orang Toraja,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Kolut, H. Nur Rahman Umar dalam sambutan pembukaan Mubes bahwa pertemuan ini merupakan wujud kebersamaan keluarga Toraja di Kolut dalam membangun sebuah persatuan.
Turut hadir dalam Mubes ini yakni Ketua DPRD Kolaka Utara, Pengurus Lembaga Adat Tolaki (LAT), Pengurus Kerukunan Keluarga Wajo (KKW) dan puluhan tokoh masyarakat Toraja di Kolut.
