KENDARI,MEDIAKENDARI.COM – Sudah lewat beberapa semester, atribut atau seragam mahasiswa Politeknik Indotec Kendari belum juga di bagikan mulai angkatan 2021 dan 2022 hingga memasuki tahun 2023. Keterlambatan itu membuat mahasiswa menduga bahwa uang atribut itu digunakan oleh Direktur untuk keperluan pribadinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun MEDIAKENDARI.COM, mahasiswa hanya dijanji-janjikan oleh pihak kampus bahwa akan di bagikan atribut tersebut, namun hingga saat ini belum juga ditepati.
Saat mahasiswa menanyakan mengenai atribut tersebut dianggap bahwa mahasiswa membuat kegaduhan di dalam kampus. Hal itu yang menjadi kuat dugaan mereka bahwa uang atribut itu digunakan untuk keperluan pribadinya.
Bagaimana tidak, mahasiswa sudah memenuhi kewajibannya untuk membayar biaya yang dibebankan oleh kampus terhadap mahasiswa, namun hak sebagai mahasiswa belum juga di penuhi salah satunya atribut atau seragam mahasiswa.
Saat menjadi mahasiswa baru Politeknik Indotec Kendari mereka dibebankan biaya sebesar Rp 5.350.000 permahasiswa. Adupun rincian biaya yakni PSU/Ormik dan Outband Rp 350 ribu, pakai seragam Rp 750 ribu, DPP/Gedung Gelombang II Rp 2.250.000, sehingga mahasiswa membayar uang pangkal pertama masuk sebesar Rp 3.350.000.
Selain itu, mahasiswa juga dibebankan SPP Semester I dan Semnas Rp 1.150.000, Sapras dan Kemahasiswaan sebesar Rp 500 ribu, uang pendaftaran Rp 200 ribu, denda semester I sebesar Rp 150 ribu, jadi totalnya keseluruhan sebesar Rp 5.350.000.
“Kalau tidak digunakan untuk keperluan pribadinya, terus dikemanakan pale uang itu, kan seperti itu logikanya,” ucap salah seorang mahasiswa Indotec Kendari yang tidak mau disebutkan namanya.
Saat mencoba mengkonfirmasi mengenai dugaan tersebut kepada Direktur Politeknik Indotec Kendari, wartawan Mediakendari.com belum bisa menemui sang Direktur. Namun pengelola kampus yakni Ahmad Daulani sekaligus Ketua Prodi Manajemen Informatika, membantah tudingan adanya penyalahgunaan wewenang.
Namun ia membenarkan bahwa atribut mahasiswa belum dibagikan. “Mengenai prosedur pembagian baju atau tidak itu urusannya internal kampus,” ucap Ahmad kepada jurnalis MEDIAKENDARI.COM, Selasa 21 Februari 2023.
Ia menambahkan bahwa bukan tidak ada atribut mahasiswa tetapi belum dibagikan karena dalam proses pengiriman. “Berapa lamanya tiba itu urusan teknis,” pungkasnya.
Reporter : Hendrik