BAUBAU, Mediakendari.com – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) secara resmi mulai meluncurkan pemberlakuan sertifikat tanah elektronik. BPN Baubau menyampaikan masyarakat harus mengetahui jika sertifikat tanah elektronik lebih unggul dan bermanfaat ketimbang sertifikat manual yang sebelumnya dimiliki selama ini.
“Untuk kantor pertanahan yang ada di Sulawesi Tenggara, Baubau ini yang pertama sehingga per satu Juni 2024 nanti, pengurusan Sertifikat tanah yang nantinya diurus oleh masyarakat hasil akhirnya berupa sertifikat elektronik,” ungkap Kepala Bidang Hak dan Pendaftaran kantor wilayah BPN Sultra, La Ode Muhammad Ruslan dikonfirmasi usai launching sertifikat elektronik, Jum’at 31 Mei 2024.
Ruslan menerangkan dengan adanya sertifikat tanah elektronik tidak membuat sertifikat tanah manual sebelumnya menjadi tidak sah. Hal itu hanya peralihan dokumen saja dari manual ke digital.
Ia menyebut, bila masyarakat mulai mendaftarkan tanahnya serta mengalihkan dokumen sertifikat tanahnya menjadi sertifikat elektronik maka masyarakat pemilik tanah bersertifikat tersebut tidak perlu ragu dan takut bila suatu saat kehilangan sertifikatnya karena pihak BPN telah mencatatnya dalam website milik BPN Baubau.
Ditempat sama, Kepala BPN Baubau, Asmanto Mesman menambahkan sertifikat elektronik memiliki keunggulan yang lebih daripada sertifikat manual diantaranya sertifikat yang dicetakan oleh BPN hanya selembar saja, bila terjadi musibah yang tidak diinginkan seperti kebakaran, banjir atau bencana alam lainnya, sertifikat elektronik lebih mudah dipulihkan oleh BPN Baubau.
“Sama (Cara mendaftarkan bidang tanah). Hanya memang ada beberapa akun yang harus mereka punya. Mereka juga harus paham sentuh tanahku (Website BPN) karena melihat datanya di situ semua,” ujarnya.
Ia menjelaskan diwebsite Sentuh Tanahku pihaknya juga menyiapkan ruang untuk masyarakat yang mau mendaftarkan bidang tanahnya secara online. Hanya saja, menurut Asmanto, pendaftaran secara online cukup komplek sehingga ia menyarankan agar lebih mendaftar langsung di kantor BPN Baubau.
“Mungkin terlalu ribet mendaftar online, mereka akhirnya datang ke kantor. Masyarakat Baubau kalau hanya Tampuna tidak sampai satu jam ke kantor, jarak tidak terlalu jauh. Beda dengan Konawe Selatan itu berjam-jam, jadi mereka online,” ungkapnya.
Penulis : Ardilan