KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Operasi Sikat Anoa 2025 baru saja dimulai, tapi hasilnya langsung terlihat. Bukan panen padi, bukan panen durian, melainkan panen miras tradisional.
Polresta Kendari mengamankan puluhan liter ballo dan arak lokal dari sejumlah titik yang diduga menjadi lokasi peredaran minuman tanpa izin.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Edwin L. Sengka, S.I.K., M.Si., melalui Kasi Humas IPTU Hariddin, S.H., menjelaskan bahwa razia ini dilakukan sebagai langkah awal cipta kondisi menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Baru pembukaan operasi, barang bukti sudah berjajaran. Puluhan liter miras tradisional kita amankan untuk menghindari dampak negatif di masyarakat,” ujar IPTU Hariddin sambil memastikan bahwa seluruh miras telah diamankan di Mapolresta Kendari.
Operasi Sikat Anoa memang terkenal bukan hanya soal tegas, tapi juga tepat sasaran. Selain menyasar miras, operasi ini juga fokus pada tindakan kriminal yang biasa ikut ‘nongol’ saat kepala mulai panas karena alkohol, seperti kejahatan jalanan, premanisme, narkotika, hingga kepemilikan senjata tajam.
Tak hanya menyita, petugas juga melakukan pendataan dan pembinaan terhadap para penjual. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk melacak dari mana sumber ballo dan arak tersebut berasal.
“Kalau sumbernya ketemu, bukan tidak mungkin operasi berubah jadi panen kedua,” ujar salah satu anggota sambil bercanda.
Kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi maupun memperjualbelikan miras ilegal. Selain berisiko hukum, efeknya bisa menyeret ke masalah lain yang jauh lebih panjang.
Operasi Sikat Anoa 2025 dijadwalkan berlangsung hingga 13 November mendatang, dengan penerapan razia di berbagai titik rawan.
“Jadi untuk yang masih coba-coba, siap-siap saja. Polisi tidak ikut mabuk, tapi operasi kita jalan terus,” tutup Kasi Humas.
Dengan begitu, di awal pelaksanaan saja, Operasi Sikat Anoa sudah membuktikan bahwa Kepolisian Kota Kendari serius menjaga keamanan jelang akhir tahun, meski harus memanen miras lebih dulu daripada petani memanen hasil kebun.
