NEWS

Pegang Teguh Etika Agar Jejak Digital Aman

742
×

Pegang Teguh Etika Agar Jejak Digital Aman

Sebarkan artikel ini

Polewali Mandar, 3 Desember 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 3 Desember 2021 di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Jangan Sampai Menyesal, Jaga Jejak Digital”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Chief Innovation Officer Satu Tampa, Maria Silangen; Trainer Cek Fakta GNI-AJI, Muhammad Yunus; Kepala Galeri Investasi Pasar Modal Syariah UIN Alaudin Makassar, Miftha Farlid; dan Founder Kaki Gatal Production, Suhandri Lariwu. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Muh Ansari dari Mafindo. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta. Pada program ini diikuti oleh 302 peserta dari berbagai kalangan.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Mengawali paparan, Muhammad Yunus menyampaikan tema “Informasi dan Jejak Digital”. Dia memaparkan banyak kasus terjadi akibat tidak pandai menjaga jejak digital yang bisa berujung tuntutan pidana. “Medsos sebagai alat untuk bebas berpendapat tapi harus tetap santun dan beretika. Ketika mau mengkritik kepala daerah tetap pada konteksnya, jangan sampai menyinggung pribadi,” tandasnya.

Beranjak ke pemateri kedua, Suhandri Lariwu membawakan topik “Bijak Sebelum Mengunggah”. Dia menyebutkan salah satu etiket dalam dunia digital adalah menghargai privasi orang lain. “Jadi, kalau misalnya di medsos ada orang yang mengunggah foto yang dia setting private, artinya hanya untuk teman-temannya saja, maka kita tidak boleh main ambil saja atau men-screenshot dan membagikan foto itu ke orang lain,” tukasnya.

Sebagai pemateri ketiga, Miftha Farlid membawakan tema “UU ITE: Mengenal Lebih Jauh Terkait Perlindungan Data Pribadi”. Menurut dia, data pribadi bisa bocor umumnya disebabkan dua hal, yaitu karena perangkat hilang dan karena adanya serangan siber. “Jangan menyimpan data-data pribadi seperti PIN atau password di perangkat karena bisa bahaya kalau perangkatnya hilang,” tuturnya.

Adapun, Maria Silangen sebagai pemateri terakhir mengupas topik “Dunia Maya & Rekam Jejak Digital”. Maria mengingatkan, segala sesuatu yang kita unggah di internet walaupun bisa dihapus tapi tidak bisa benar-benar hilang. “Maka, ada baiknya mencegah. Sebelum mengunggah, kita harus pikirkan dulu baik-baik apakah yang mau diunggah itu sudah benar dan sudah layak dibagikan ke publik atau tidak?” paparnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Bagaimana cara mengontrol medsos agar terhindar dari perilaku negatif sehingga jejak digital aman?” tanya Farhan, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Muhammad Yunus mengatakan, ketika mendapatkan serangan atau perundungan, jangan membalas dengan hal yang sama. “Sampaikan secara pribadi sehingga perdebatan kita tidak jadi tontonan warganet lain. Etikanya hindari bertengkar di medsos. Kalaupun terpaksa tidak bisa damai ya kita blokir saja,” sarannya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

***

Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi:

Humas Literasi Digital Sulawesi

Email : [email protected]

Website : https://event.literasidigital.id

Instagram : @siberkreasisulawesi

Twitter : @SiberkreasiSul

Facebook : Siber Kreasi Sulawesi

 

Penulis : Redaksi

 

You cannot copy content of this page