KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Aktivitas para pedagang di Pasar Sentral Wua-Wua atau Pasar Baru Kota Kendari dalam beberapa hari terakhir sedikit terganggu.
Gangguan ini terjadi pasalnya di pasar tersebut mengalami pemadaman listrik dalam beberapa hari terakhir.
Merespon hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari dalam hal ini Komisi II bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Kendari terkait turun langsung untuk memastikan hal tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari Rizky Brilian Pagala mengatakan pihaknya sengaja datang untuk melihat langsung kondisi di Pasar Baru hari ini, ditambah adanya keluhan pemadaman listrik.
“Persoalannya ini lagi-lagi terkait dengan trafo karena ketidakmampuan aliran listrik, tetapi yang bisa menjawab secara teknis itu teman-teman dari PLN,” katanya.
Oleh sebab itu, Rizky pihaknya bakal berkunjung ke PLN, Selasa (31/1) besok, untuk berkoordinasi dan mencarikan solusi untuk para pedagang di Pasar Baru.
“Tadi solusi awal yang ditawarkan oleh Disperdagkop Kota Kendari yakni, pedagang bakal dipinjamkan generator listrik hingga perbaikan kerusakan selesai,” bebernya.
“Mudah-mudahan ada solusinya, mereka akan meminjamkan genset untuk sementara, 4 sampai 5 hari untuk menunggu alat yang rusak diganti,” tutupnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Dinas Pedagangangam, Koperasi dan UKM (Disperdagkop) Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae mengaku telah membenahi kerusakan listrik di Pasar Baru itu beberapa hari yang lalu yang dipicu oleh sekring yang rusak.
“Ternyata kerusakan kembali terjadi karena ada sekring lainnya yang rusak juga. Kami sudah ganti sekring, terus ternyata yang rusak ada dua sekring. Itu hari yang diganti satu, tidak mampu dia lampunya tetap redup, ketika dinyalakan semua redup,” jelasnya.
Alda melanjutkan, sambil menunggu perbaikan, pihaknya juga menyediakan genset agar dapat dipakai oleh pedagang selama beberapa hari.
“Ada genset saya di kantor itu bisa menampung atau digunakan oleh semua yang ada di sini (Pasar Baru), tapi solarnya bisa patungan ditanggung para pedagang,” jelasnya.
Proses perbaikannya sendiri, Alda mengatakan diupayakan rampung 4 sampai 5 hari ke depan. Mengingat suku cadang alat yang rusak dan akan diganti itu, tidak tersedia di pulau Sulawesi sehingga harus memesannya dari daerah lain.
“Alat ini kita harus beli di luar, di Makassar pun tidak punya alat seperti ini, harus kalau bukan di Surabaya di Jakarta. Nah, teman-teman sudah berupaya kerjasama dengan kontraktor yang bangun ini (Pasar Baru) agar mereka bisa menangani itu, tapi harus menunggu 4 sampai 5 hari,” tutupnya.
Reporter: Dila Aidzin