KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Belum lama ini isu kenaikan harga Bahan Bakar minyak (BBM) bersubsidi, terus menjadi perbincangan hangat di lingkungan masyarakat. Pasalnya kenaikan harga ini ditakutkan terjadi muatan politik di dalamnya.
Menanggapi hal tersebut Pengamat politik Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr. M. Najib Husain, S.Sos., M.Si mengatakan, pada dasarnya ini merupakan tahun politik jadi segala sesuatu pasti dihubungkan dengan persoalan politik.
“Karena bagaimanapun adanya politik tidak pernah hilang dalam aktivitas keseharian kita,” katanya.
Najib menilai kenaikan harga BBM ini, merupakan salah satu upaya untuk kembali meningkatkan kesehatan bangsa.
Baca Juga : Gelar Konferensi Ke V, PCNU Gaungkan Sikap Moderasi Beragama
“Tapi menurut saya, kenaikan itu harus diberikan sebuah sosialisasi kepada masyarakat, tidak kemudian tiba-tiba naik tanpa adanya sosialisasi,” ujarnya saat diwawancarai pada Jum’at, (16/09/22).
Menurutnya, tahapan sosialisasi tersebut merupakan tahapan yang hilang. Sehingga membuat masyarakat kaget dengan lonjakan harga.
“Seharusnya pemerintah lebih bijak lagi, untuk melihat respon masyarakat hari ini. Kalau respon masyarakat hari ini cukup besar untuk menolak kenaikan BBM. Maka tidak ada salahnya kalau misalnya pemerintah merevisi kembali, dan memikirkan dampak yang diakibatkan dari kenaikan BBM ini,” pungkasnya.
Reporter: Dila Aidzin