KONAWE – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencoba memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu.
Untuk mewujudkan itu, Kadin Konawe menggandeng Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Bulog Perum Konawe.
Ketua Kadin Konawe, Yusran Akbar Papua mengatakan kolaborasi program bersama Disperindag dan Bulog Perum Konawe tujuannya untuk kebutuhan pokok dan kepentingan masyarakat banyak.
“Dengan kehadiran Perum Bulog untuk upaya stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok dan penting (Bapokting) di daerah relatif efektif untuk meredam gejolak yang ada saat melonjaknya harga dan terjadinya kelangkaan barang kebutuhan pokok di masyarakat akibat dari mekanisme pasar yang berujung dengan terhambatnya distribusi yang mengakibatkan pasokan ke pedagang dan pengecer melambat,” ungkap Yusran Akbar saat audiensi bersama Kepala Disperindag Konawe, Jahiuddin dan Kepala Bulog Perum Konawe, Yusran Yunus Kamis 19 Mei 2022.
Ia mencontohkan seperti kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng yang baru saja terjadi. Hal itu sangat terasa pada pendapatan pedagang dan pengecer. Konsekuensinya, berdampak pada menurunnya pendapatan pedagang yang menjadi bagian dari UMKM serta berpengaruh terhadap daya beli masyarakat akibat kelangkaan pasokan minyak goreng bersubsidi.
Yusran menjelaskan untuk memperkuat UMKM itu perlu kesepakatan bersama yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU). Nantinya, bukan hanya minyak goreng saja. Akan tetapi, komoditas lainnya juga seperti beras, gula pasir, daging sapi serta beberapa komoditas dari 12 bahan pokok penting sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
“Ini akan menjadi bagian dari perhatian Kadin Konawe,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Konawe, Jahiuddin menambahkan pihaknya mengapresiasi rencana program Kadin Konawe untuk memperkuat UMKM.
“Kita sangat menyambut baik. Tentunya harapan kami dapat lebih meningkatkan ekonomi UMKM kita,” imbuhnya. (Adv).
Reporter : Redaksi