KENDARI – Kaghati berasal dari Kabupaten Muna yang artinya adalah layang-layang. Permainan khas Pulau Muna itu mulai dimainkan kembali di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kaghati yang terbuat dari daun kolope itu sudah dikemas secara modern dengan menggunakan bahan dasar kertas minyak supaya menambah ketertarikan permainan tersebut.
Permainan kaghati atau layang-layang dimainkan sekelompok pemuda yang tinggal di seputaran Kota Lama yang terdiri dari Kelurahan Dapu-dapura dan Jati Mekar, Kota Kendari.
Salah seorang yang memainkan Kaghati, Eros mengatakan bahwa dirinya senang memainkan permainan layang-layang ini karena keseruhannya yang sangat luar biasa.
Baca Juga : Servis Hemat Mobil Sehat Bersama Kalla Toyota Melalui Program SI HEMAT
“Seru sekali bosku, apalagi kalau kita menyambar layang-layang yang lain, disitu mi seninya bosku,” ucap Eros kepada wartawan MEDIAKENDARI.COM saat ditemui di tempat permainannya, Kamis 21 Juli 2022.
Hal senada juga disampaikan Awin yang merupakan salah seorang pemain yang menyukai permainan kaghati. Selain keseruhannya, kata dia, dirinya juga mencoba untuk menghidupkan kembali tradisinya.
“Kapan lagi tradisi kita dari Kabupaten Muna mau dikembangkan. Apalagi Kaghati ini adalah permainan yang pertama kali muncul di seluruh dunia,” ucapnya.
Reporter : Hendrik Komantobuano