EKONOMI & BISNISFEATUREDKendari

Pertumbuhan Produksi Industri Triwulan Pertama 2018 Naik Sebesar 20,57 Persen

484
×

Pertumbuhan Produksi Industri Triwulan Pertama 2018 Naik Sebesar 20,57 Persen

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Pertumbuhan produksi industri manufaktur dan sedang pada triwulan pertama tahun 2018 naik sebesar 20.57 persen (y-on-y) terhadap triwulan pertama tahun 2017.

Berdasarkan rilis data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu, (02/05/2018), Kepala bidang (Kabid) Statistik Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar menjelaskan kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri makanan sebesar 21.32 persen.

“Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) triwulan pertama tahun 2018 naik sebesar 5.15 persen (q-to-q) terhadap triwulan IV tahun 2017,” ujarnya.

Dijelaskannya, kenaikan ini disebabkan oleh kontribusi dari industri kayu, barang dari Kayu dan gabus tidak termasuk furnitur dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 22.98 persen.

“Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) triwulan pertama tahun 2018 naik sebesar 40.11 persen (y-on-y) terhadap triwulan pertama tahun 2017,” ucapnya.

BACA JUGA: NTP Sultra pada April Meningkat 0,96 Persen

katanya, kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya produksi industri makanan 61.69 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 52.39 persen, dan industri furnitur 28.85 persen.

Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 50.97 persen, industri pengolahan lainnya 30.05 persen, dan industri alat angkutan lainnya sebesar 19.88 persen.

Pertumbuhan produksi industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) triwulan pertama tahun 2018 naik sebesar 8.87 persen (q-to-q) terhadap triwulan IV tahun 2017.

“Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi yang terbesar yakni industri tekstil 29.89 persen, industri alat angkutan lainnya 22.31 persen, dan industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya 20.18 persen,” pungkasnya.

Sedangkan, jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri pengolahan lainnya sebesar 10.96 persen dan industri makanan 9.26 persen.


Reporter: Waty
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page