SULTRAFEATUREDKOLAKANASIONAL

PWI dan Pemkab Kolaka Sepakat Berantas Wartawan Abal Abal

928
×

PWI dan Pemkab Kolaka Sepakat Berantas Wartawan Abal Abal

Sebarkan artikel ini

KOLAKA, MEDIAKENDARI.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendrik CH Bangun, menjadi pemateri dalam pelatihan Jurnalistik Praktis yang digagas oleh PWI Cabang Kolaka dengan tema “Membangun Paradigma Kebebasan Pers yang Profesional dan Bertanggun Jawab” Senin (28/7/2017).

Kegiatan pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari, mulai Senin hingga Selasa, 28-29 Agustus 2017. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 20 orang dari semua kalangan media yang ada di Kolaka, baik Radio, Cetak dan Online. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Kolaka, Ahmad Safei, yang disponsori oleh PT Antam Sultra.

Hendrik yang juga anggota Dewan Pers Pusat mengatakan, saat ini dewan Pers tengah gencarnya mencatatkan atau memverifikasi perusahaan media yang sudah memenuhi syarat. Dimana sesuai UU Pers syarat pendirian media yang memenuhi standar diantaranya berbadan hukum, seperti PT, Yayasan dan Koperasi.

“Sementara untuk wartawannya harus tersertifikasi atau kompoten, baik jalur, muda, madya dan utama,” ungkap Hendrik dalam sambutannya.

Dikatankannya, wartawan dalam menjalankan profesinya haruslah menerapkan standar Kode Etik Jurnalis.

“Ketika membuat tulisan tidak dipengaruhi oleh pihak luar, dengan begitu jauh dari pada gangguan orang lain atau jeratan hukum. Dengan kebebasan pers atau kemerdekaan pers supaya tidak diatur oleh orang lain,” imbaunya.

Lagi lagi, Hendrik berpesan, untuk jauh dari jeratan hukum Pers haruslah membatasi diri utamanya menjaga karya jurnalistik agar selalu berimbang dan tidak menghakimi seseorang atau kelompok.

“Pada Pasal satu kode etik jurnalistik, berita haruslah berimbang. Sedangkan Pasal tiga tidak menghakimi,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kolaka Ahmad Safei, saat membuka pelatihan jurnalistik sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan PWI Sultra dan PWI cabang Kolaka. Dia mengaku baru mengetahui adanya para wartawan abal-abal setelah mendengar pidato dari anggota Dewan Pers untuk bisa membedakan yang mana perusahaan pers dan wartawan yang benar. Namun ia juga berharap agar perusahaan pers dan wartawan yang masuk kategori anak-anak Abal agar segera memperbaiki profesionalisme kerjanya.

“Tentu saya selaku pemerintah setempat sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dengan kegiatan ini juga masyarakat bisa membedakan yang d mana perusahaan pers dan mana wartawan abal-abal abal,” ungkapnya.

Ia berharap PWI dan atas nama pemerintah Kabupaten Kolaka sepakat memberantas wartawan abal-abal. Melalui kegiatan pelatihan jurnalistik ini, safei menambahkan, agar pers dapat mengetahui fungsinya ketika melakukan peliputan di lapangan.

“Ketika meliput, wartawan harus profesional. Dan juga pada saat membuat berita harus cek and balance atau berimbang,” tutupnya.

Usai pembukaan pelatihan jurnalistik, juga dilakukan penyerahan cinderamata berupa buku karya wartawan se-Indonesia.

Untuk diketahui, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan Safari Jurnalistik di Kabupaten Kolaka, Minggu (27/8/2017) malam. Rombongan disambut Bupati Kolaka, Ahmad Safei bertempat di salah satu hotel di kawasan pantai Kolaka.

Dipimpin Ketua PWI Sultra, Sarjono, rombongan langsung bertemu dengan Bupati dan sejumlah SKPD berkepentingan dalam jamuan makan malam bersama.

Selain itu hadir pula Sekjend PWI Pusat, Hendri CH Bangun, dan sejumlah pengurus PWI Kolaka.

Dalam agenda safari ini, PWI berdialog dengan Pemda Kolaka terkait kerja-kerja jurnalistik, isu-isu terkini mengenai wartawan serta keberadaan media yang meresahkan masyarakat di Sultra.

Ketua PWI Sultra, Sarjono, mengingatkan pemerintah daerah untuk mewaspadai adanya wartawan abal-abal yang suka memeras, termasuk media yang menggunakan nama lembaga negara untuk menekan narasumber.

Wartawan LKBN Antara ini juga menjelaskan, kegiatan Safari Jurnalistik merupakan agenda PWI Sultra dalam rangka mensosialisasikan organisasi PWI dan mempererat tali silaturahim antara sesama jurnalis dan pemerintah di daerah.

“Kegiatan ini tidak lain adalah agenda kami untuk mempererat tali silaturahmi sesama wartawan dan juga beberapa stakeholder,” terangnya.

Sarjono juga berharap kegiatan ini bisa bermanfaat dalam mengisi pembangunan bangsa ini. “Semoga apa yang kami lakukan ini bisa bermanfaat dalam pembangunan bangsa ini,” terangnya.

Laporan : Jafrun

You cannot copy content of this page