KENDARI – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kendari saat di bulan Ramadhan melakukan pengujian sebanyak 217 sampling takjil dan menyatakan telah memenuhi syarat.
Pengujian sampling itu bertempat tiga Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) diantaranya Kota Kendari, Kabupaten Muna dan Konawe Selatan (Konsel) yang dimulai pada 28 Mei 2022.
Kepala BPOM Kendari, Yosep Nahak Klau mengatakan parameter pengujian takjil itu ditandai tidak adanya bahan pangan berhaya yang digunakan seperti methanil yellow, rhodamin b, borax dan formalin.
Baca Juga : BPOM Kendari Temukan 75 Pangan Tidak Memenuhi Ketentuan Selama Ramadan
“Untuk sampling jajanan buka puasa (takjil) dilakukan menggunakan tes kit dalam mobil laboratorium keliling balai BPOM Kendari sebanyak tujuh titik,” ujarnya Senin, 25 April 2022.
Dalam pengawasan itu, BPOM Kendari juga memberikan edukasi kepada para pedagang terkait cara berdagang yang aman dan sehat untuk kesehatan serta diarahkan agar tidak menggunakan bahan berbahaya tersebut.
Baca Juga : Pemkot Kendari Salurkan Bantuan Bagi Siswa Berprestasi Keluarga Tidak Mampu
Sebab sebagian dari pedagang tidak mengetahui bahan yang digunakan tersebut aman bagi kesehatan atau tidak. “Apabila satu pedagang yang ditemukan menggunakan bahan berbahaya maka akan dilakukan pembinaan lebih lanjut oleh pihak BPOM dan dinas kesehatan,” ucapnya.
Terkahir, BPOM Kendari juga melakukan imbauan agar pelaku usaha patuh terhadap peraturan perundang-undangan dalam menjalankan usahanya serta diharapkan agar masyarakat menjadi konsumen cerdas dalam memilih pangan aman.
Reporter : Muhammad Ismail
Facebook : Mediakendari