KENDARI – Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Sultra melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) IX pada Senin (28/2/22) di salah satu hotel di Kendari.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) REI, Paulus Totok Lusida mengatakan yang pasti melayani anggota, apalagi pusat sumber di dunia itu ada di Sultra ini.
“Kemarin saya ketemu pak Gubernur, ketika kepala daerahnya perhatian, dalam lima tahun ini situasinya sangat menentukan untuk kemajuan Sultra, karena inikan 85 persen kebutuhan energi ada di Sultra untuk seluruh dunia bukan hanya Indonesia,” jelasnya saat ditemui awak media, Senin 28 Februari 2022.
“Ini harus diperhatikan dengan baik supaya tata kelolanya supaya bisa menyesuaikan dengan tata kelola daerah serta karakteristik budaya daerah dengan kemajuan pasti akan sangat luar biasa,” cetusnya.
Baca Juga : Gelar Musda ke-VIII Gapensi Sultra, Hasdar: Rapatkan Barisan Untuk Tingkatkan Sumber Daya Pengusaha Lokal
Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih REI Sultra, Basran menyebutkan potensi properti di Sultra terus meningkat bahkan selama pandemi kemarin 2020 lalu pertumbuhan juga tetap ada. Dan di tahun 2021 juga malah terjadi peningkatan yang lebih besar.
“Dan ditahun 2022 ini pastinya akan lebih besar lagi, karena kita didukung oleh kawasan ekonomi khusus dari Morosi dan Morowali di situlah pusat ekonomi paling besar,” sebutnya.
Lanjut menerangkan tiap tahunnya disana diterima ribuan karyawan, otomatis dari banyaknya karyawan itu dua sampai tiga kali gaji UMR yang diterima mereka pasti membutuhkan rumah.
“Oleh karena itu tiap tahun pasti mengalami kenaikan dan insha Allah tahun ini target kami akan membangun kurang lebih 4000 ribu rumah. Dan tahun lalu kami tutup dengan pembangunan rumah 2800 san. Dan untuk tahun ini 4000 karena sudah banyak teman-teman yang sudah gas pol sejak awal bulan,” jelasnya.
Baca Juga : Inilah Para Juara Seri Pertama Region-5 Sulawesi, Grasstrack Kejurnas Tahun 2022 di Kolut
Lebih lanjut menuturkan yang kita fokuskan juga mengenai perizinan kerena memang sekarang perubahan dari UU Cipta Kerja, turunannya dari PPG serta ada ambanalin lagi yang diberlakukan kemudian juga ada izin lingkungan yang di ubah namanya.
“Nah itu kedepannya kami akan membuat lancak serta berkolaborasi dengan pihak pemprov, kemudian juga ada perusahaan dari IMIP misalnya meminta anggota REI untuk membangun itu kedepannya akan lebih memperbanyak lagi kerjasama dengan pihak-pihak luar, jadi saat ini hunian banyak dibutuhkan bukan cuma secara umum melainkan dari pihak pabrik juga sangat membutuhkan,” bebernya.
“Kedepannya pastinya kontribusi dari perumahan itu sangat baik dan sangat tinggi untuk PAD dari pemda maupun Pemkot,” pungkasnya.
Penulis : Sardin.D