KENDARI – Rest Area alias tempat istirahat Waramesiu di Kota Baubau direncanakan akan rampung dalam tahun 2018. Waramesiu juga akan menjadi akses penghubung antara pelabuhan Feri Batulo dan Terminal tipe B Lakologou dengan sebutan terminal terintegrasi.
Pj Wali Kota Baubau, Hado Hasina mengatakan jika jarak antara rest area Waramesiu dengan Batulo tersebut hanya sekitar 1,6 Km.
Kata dia, sepanjang Batulo, Waramesiu dan Terminal Lakologou akan dihubungkan dengan jalan pantai.
“Waramesiu akan menjadi rest area, nanti menghubungkan dengan pelabuhan feri Batulo melalui melalui jalan pantai,” ucapnya saat meninjau Waaramesiu, Minggu (04/02/2018).
“Khusus rest area Waramesiu ini, kita usahakan selesai dalam 6 bulan kedepan. Kalau Yang menghubungkan tiga tempat tadi kapan selesainya terganggung porsi anggarannya nanti, ” sambung Hado.
Kepala Dinas Perhubungan Sultra ini juga mempertegas, apabila rest area tersebut sudah rampung pembangunannya maka akan digunakan sebagai terminal sementara dan mengambil alih fungsi terminal Lapangan Tembak yang sekarang berfungsi sebagai terminal tipe B.
Lanjut dia, untuk mempermudah akses dalam pengoperasian rest area tersebut, maka akan ada pemberlakuan one way street (jalur satu arah).
“Nanti Palatiga kita berlakukan jalan satu arah menuju Waramesiu sebagai jalan masuk, sedangkan jalur keluarnya arah Masjid Kadolomoko. Tetapi pemanfaatannya dibawah 5 tahun dulu,” jelasnya.
Lebih rinci, Hado menyebutkan, jika terminal Lakologoy akan menjadi terminal tipe B terbesar di Sultra dengan luas sekitar 5 hektar.
Sebab, jika terminal tersebut sudah berfungsi akan menjadi areal yang dimanfaatkan bersama, baik mobil dari luar Kota Baubau sampai pada bersandarnya kapal cepat di tempat itu.
“Mobil-mobil dari luar kota di Lakologou berhentinya, kapal cepat juga akan sandar di sini nanti. Program ini adalah kerjasama antara Pemkot Baubau dan Pemprov Sultra melalui Dishub,” tandas Hado.
Reporter: Rahmat R