JAKARTA – Usia pelantikan pasangan Ali Mazi dan Lukman Abunawas (AMAN) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2018-2022 oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (05/09/2018) mantan Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi mengucapkan salam perpisahan.
Ia mengucapkan terlabih dulu ucapan terima kasih dan selamat kepada masyarakat Sultra karena telah memiliki gubernur dan wagub defenitif.
Ia menginginkan kepada pasangan AMAN agar selama memimpin Sultra memberikan perubahan yang signifkan di Bumi Anoa.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Resmi Lantik Gubernur dan Wagub Sultra
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh masyarakat Sultra, karena hari ini sudah memiliki gubernur dan wakil gubernur defitinif yang sudah dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Saya berharap kepemimpinan Ali Mazi dan Lukman Abunawas selama 5 Tahun kedepan dapat membawa perubahan signifikan, percepatan pembangunan bagi Sulawesi Tenggara,” katanya saat ditemui di Istana Negara, Rabu (05/09/2018
Ia juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat dan semua pihak atas dukungan dan kerjasama selama dirinya menjadi Pj Gubernur Sultra sejak dilantik pada 19 Februari 2018 sampai saat in (5/9). Termasuk selama berlangsungnya pelaksanaan pilkada pada bulan Juni 2018 lalu.
“Alhamdulillah tugas-tugas saya dalam hal pemerintahan dan pembangunan berjalan dengan baik, kemudian agenda strategis seperti pelaksanaan Pilkada berjalan dengan baik, kondusif dan damai. Sultra yang tadinya sebagai zona merah Pilkada namun kenyataannya berjalan kondusif. Saya tentu saja selama menjabat sudah berusaha semaksimal mungkin,” jelas Kepala BPSDM Kemendagri ini.
Teguh juga membeberkan selama menjabat pasti ada suka dan duka.
“Kalau dukanya saya pikir kita itu sebagai pegawai dan pejabat, ASN menjalankan tugas itu amanah dan pengabdian dari saya. Kalau ada riak-riak dan sebagainya itu biasa dalam pemerintahan dan berpolitik. Tapi yang terpenting selama saya menjadi pejabat di Sultra bersama-sama dengan masyarakat selalu memikirkan Sultra untuk lebih baik lagi,” sebutnya.
Teguh mengatakan, Sultra yang terdiri dari 15 kabupaten dan 2 kota yang terdiri dari daratan juga kepulauan yang kaya dengan sumber daya alam, hal inilah yang selama ini coba dipikirkan bagaimana mengoptimalkan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Sultra yang dihuni oleh 2,6 juta jiwa.
“Kemudian persoalan pertumbuhan ekonomi yang begitu meningkat sangat membanggakan kita semua bahwa pertumbuhan ekonomi di Sultra itu sangat tinggi di 2017 mencapai 6,8 persen sekarang kisaran 6,3 persen 2018 masih jauh diatas batas nasional. Tapi masih banyak yang harus diperbaiki, seperti pengentasan kemiskinan, pengembangan infrastruktur yang harus memadai agar perceptan pembangunan untuk pelayanan publik bisa berjalan dengan baik,” terang Teguh.
Bapak dari dua orang anak ini, akan selalu mengingat Sultra termasuk makanan yang ada di Sultra yakni Kepiting dan Durian.
“Pasti saya akan selalu ingat Kepiting dan Durennya,” tukasnya sambil tertawa.(a)