KENDARI – Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Nahwa Umar menyebut pemicu utama banyaknya anak jalanan (anjal) serta gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Kendari disebabkan dari masyarakat itu sendiri.
Ia menilai masyarakat menjadi penyebab karena selalu memberi uang kepada anjal dan gepeng.
“Kalau kita tidak memberi kan pasti tidak akan ada yang meminta-minta,” ujarnya, saat ditemui diruangannya, Rabu 30 Maret 2022.
Menurutnya, selama masih ada yang memberi pada anjal dan gepeng itu maka akan masih terus ada bahkan menjadi bertambah banyak.
Baca Juga : Gubernur Sultra : Strategis Pembangunan Daerah Target Sasaran 2023
Terlebih, kata Nahwa, penjual di lampu merah yang berkedok menjual tisu dan kerupuk itu hanya merupakan bagian dari cara-cara anjal dan gepeng untuk mendapatkan pemberian dari masyarakat.
“Apalagi yang berkedok menjual tisu, menjual kerupuk. Itu kan hanya cara-caranya saja. Mana ada mau beli kerupuk begituan-begituan kan. Beli tisu ya beli di toko kan,” ucapnya.
Olehnya itu, Pemkot Kendari mengimbau pada masyarakat yang memiliki niat ingin memberi untuk diserahkan saja seperti di panti asuhan agar tidak membuat semakin maraknya anjal dan gepeng di Kota Kendari.
Diketahui, pihak Pemkot Kendari sudah sudah sering melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pemberian uang kepada anjal dan gepeng dengan cara memajang baliho di lampu-lampu merah.
Reporter : Muhammad Ismail
