KENDARI, MEDIAKENDARI.COM- Anggota MPR RI Wa Ode Rabia Al Adawia Ridwan memberi pemahaman mengenai Empat Pilar MPR terdiri Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dan terkait tugas lembaga legislatif hingga soal konstitusi, pada para anak Panti Asuhan Al Hidayah Wuawua Kota Kendari, belum lama ini.
Dalam kegiatan itu, Rabia mengajak semua anak untuk terus mencintai dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila. Menurutnya, bahwa para anak sudah tidak asing lagi dengan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila terutama Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Di samping itu, Rabia menegaskan, para generasi muda, santri, kiai, dan ulama mempunyai peran yang penting dalam sejarah perjuangan bangsa.
Putri mantan Bupati Muna dau periode Ridwan Bae ini pun mengajak, lingkungan Panti Asuhan ataupun Pondok Pesantren di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk kembali mensialisasikan Empat Pilar Kebangsaan dan menerapkannya pada setiap sendi kehidupan masyarakat.
Baca Juga : Hadirkan Pemateri dari ICCN, Dispar Sultra Genjot Sistem Informasi Produk Kreatif
Ia pun menyebut jasa para anak muda dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mengisi pembangunan Indonesia.
“Empat Pilar Kebangsaan adalah kumpulan nilai-nilai luhur, yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan, untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat,” katanya saat dihubungi via WhatsApp, Jum’at, (09/09/22).
“Adalah sangat penting bagi para pimpinan panti asuhan bahkan pondok pesantren, untuk menyampaikan kembali kepada para anak, santri dan santriwati tentang wawasan empat pilar kebangsaan,” sambung Rabia.
Senator Muda ini menyebutkan, anak muda sudah berkontribusi bagi bangsa ini, jauh sebelum Republik Indonesia merdeka.
“Oleh Karena itu, kami berpesan kepada para anak dan semua yang hadir, agar terus memahami dan menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan meskipun di tengah situasi pandemi covid-19,” ungkapnya.
Rabia mengajak para anak agar menjaga diri melalui gerakan 5 M, yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, mengindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Ia pun menjelaskan, dengan mentaati protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah, maka para anak telah ikut serta mengamalkan nilai-nilai kebangsaan, karena membantu pemerintah untuk ikut serta membantu upaya menghentikan penyebaran Covid-19.
Menurutnya, saat ini masih banyak orang yang tidak patuh dengan protokol kesehatan artinya ia tidak peduli dengan dirinya dan tidak peduli terhadap keselamatan orang lain.
“Bangsa Indonesia kini sedang berperang melawan pandemi Covid-19 oleh sebab itu, setiap warga tak terkecuali para anak pun harus berpartisipasi aktif membantu menekan laju penyebaran Covid-19. Kami imbau, agar proses pendidikan yang dilaksanakan di pesantren agar tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tandasnya.
Reporter : Rahmat R