BUDAYAKENDARIMETRO KOTAPEMERINTAHAN

Sultra Mantapkan Kalender Event 2026, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Siap Melaju Lebih Cepat

117
×

Sultra Mantapkan Kalender Event 2026, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Siap Melaju Lebih Cepat

Sebarkan artikel ini

KENDARI, MEDIAKENDARI.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pariwisata Provinsi terus memperlihatkan langkah serius dalam memperkuat arah pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif daerah.

Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah dengan menggelar Rapat Koordinasi Pemantapan Kalender Event Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berbasis Cluster yang dilaksanakan di Kota Kendari.

Rapat penting ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara dan dihadiri oleh seluruh perwakilan Dinas Pariwisata dari 17 kabupaten/kota se-Sultra, termasuk unsur pelaku industri pariwisata, asosiasi pelaku ekonomi kreatif, serta sejumlah pihak terkait.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyiapkan arah dan strategi pengembangan sektor pariwisata menjelang tahun 2026. Melalui forum ini, Dinas Pariwisata Provinsi menekankan pentingnya sinkronisasi antar daerah dalam menyusun dan menjalankan agenda pariwisata.

Hal ini dinilai krusial agar setiap event yang akan digelar tidak berjalan secara terpisah, tetapi saling melengkapi dan memperkuat posisi Sultra sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan timur Indonesia.

Kepala Dispar Provinsi Sultra Belli Harli Tombili dalam sambutannya menegaskan bahwa kolaborasi lintas wilayah merupakan kunci utama agar sektor pariwisata bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

“Kita ingin semua kabupaten dan kota bergerak dalam satu irama, satu arah, dan satu tujuan besar, menjadikan pariwisata Sultra lebih maju, inklusif, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa penyusunan Kalender Event 2026 bukan hanya sekadar daftar kegiatan, melainkan panduan strategis bersama dalam memperkuat identitas budaya dan potensi unggulan setiap daerah di Sulawesi Tenggara.

Salah satu poin utama dalam rapat koordinasi tersebut adalah penyelarasan antara agenda daerah dan program nasional, terutama Sail to Indonesia, yang menjadi ajang berskala internasional bagi promosi wisata bahari nusantara.

Dalam konteks ini, Sulawesi Tenggara menyiapkan lima titik labuh utama yang akan menjadi destinasi strategis bagi kapal peserta Sail to Indonesia. Titik-titik tersebut tersebar di beberapa wilayah yang memiliki potensi bahari besar, seperti Wakatobi, Baubau, Buton, Kolaka, dan Kendari.

“Melalui integrasi dengan Sail to Indonesia, kita berpeluang menampilkan wajah terbaik Sulawesi Tenggara di mata wisatawan mancanegara. Ini bukan hanya tentang wisata, tetapi juga penguatan ekonomi kreatif lokal, mulai dari kuliner, kriya, hingga seni pertunjukan,” jelas salah satu peserta rapat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi.

Selain sektor wisata, pengembangan ekonomi kreatif juga menjadi fokus pembahasan utama. Pemerintah Provinsi Sultra berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pelaku ekonomi kreatif agar dapat tumbuh seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata.

Berbagai subsektor ekonomi kreatif seperti kuliner, fashion, kriya, seni pertunjukan, musik, dan digital diharapkan menjadi motor penggerak dalam meningkatkan nilai tambah pariwisata daerah.

Kepala Dinas Pariwisata menjelaskan, Kalender Event 2026 harus mampu memberi ruang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk tampil. Setiap event tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga wadah transaksi ekonomi, promosi produk lokal, serta ajang kolaborasi antara seniman, pengrajin, dan pelaku usaha.

Dalam rapat tersebut, setiap kabupaten/kota juga diminta untuk mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung pariwisata secara optimal, baik dari segi infrastruktur, fasilitas umum, maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Dinas Pariwisata Provinsi menilai bahwa kesiapan SDM, khususnya di bidang hospitality, guiding, dan event management, menjadi faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan event skala besar. Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan teknis akan menjadi bagian dari rencana kerja tahun 2026.

“Event yang bagus harus didukung oleh SDM yang kompeten dan fasilitas yang memadai. Kita ingin tamu yang datang ke Sultra tidak hanya melihat keindahan alam, tapi juga merasakan keramahan dan pelayanan terbaik masyarakat lokal,” ujar Kadis menambahkan.

Penyusunan Kalender Event 2026 diharapkan menjadi peta jalan yang jelas dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Setiap event akan disusun dengan mempertimbangkan keunikan lokal, daya dukung lingkungan, serta keterlibatan masyarakat.

Dinas Pariwisata Provinsi Sultra menargetkan agar setiap daerah memiliki minimal satu event unggulan daerah yang bisa masuk dalam kalender provinsi, serta berpotensi menjadi bagian dari agenda nasional.

Selain itu, setiap kabupaten/kota juga akan diberikan ruang untuk mempromosikan event-event skala kecil dan menengah yang tetap memiliki nilai strategis dalam memperkuat brand pariwisata daerah.

Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Pariwisata menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan seluruh event pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2026 agar berjalan efektif, terukur, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Rakor ini juga menjadi wadah untuk membangun sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat lokal agar bersama-sama mengembangkan potensi wisata dan budaya yang ada di masing-masing daerah.

“Ini bukan pekerjaan instan. Butuh proses, perencanaan matang, dan kerja sama semua pihak. Tapi kami optimis, dengan semangat kolaborasi, Sultra akan melaju lebih cepat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tegas Kadis di akhir kegiatan.

Dengan tersusunnya konsep awal Kalender Event 2026 ini, Sulawesi Tenggara diharapkan mampu menampilkan wajah baru pariwisata yang lebih terorganisir, berdaya saing, dan berkelanjutan. Ke depan, event-event pariwisata di Sultra tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga alat promosi efektif bagi potensi budaya, kuliner, dan kreativitas masyarakat lokal.

Lebih dari itu, kehadiran event terstruktur akan memperkuat branding Bumi Anoa sebagai destinasi yang unik, ramah, dan penuh pesona. Dari keindahan laut Wakatobi, tradisi Buton, hingga dinamika kota Kendari, semua akan dirangkai dalam satu narasi besar. Sulawesi Tenggara, Surga Pariwisata dari Timur Indonesia.

Rapat koordinasi ini menjadi langkah nyata Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mengakselerasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Melalui komitmen, kolaborasi, dan perencanaan yang matang, Sultra siap menyongsong tahun 2026 dengan semangat baru, membangun pariwisata yang berkelanjutan, berdaya saing global, dan menyejahterakan masyarakat lokal.

You cannot copy content of this page