BREAKING NEWSKendariPOLITIKPROV SULTRA

Pengamat Politik Sulawesi Tenggara Khawatirkan Maraknya Politik Uang Jelang Pilkada

1387
×

Pengamat Politik Sulawesi Tenggara Khawatirkan Maraknya Politik Uang Jelang Pilkada

Sebarkan artikel ini

KENDARI, Mediakendari.com – Seorang pengamat politik Sulawesi Tenggara, Dr. M. Najib Husain, S.Sos. M.Si, sekaligus menjabat sebagai ketua jurusan ilmu politik, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Halu Oleo (UHO), mengungkapkan kekhawatirannya terkait maraknya praktik politik uang yang diduga akan kembali terjadi di 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan November mendatang. Pernyataan ini disampaikan Najib pada Jumat sore di Universitas Halu Oleo (UHO), 4 Oktober 2024.

 

Dalam keterangannya, Najib menyoroti politik uang sebagai masalah yang serius pada pemilu-pemilu sebelumnya di Wilayah tersebut. Ia memperingatkan bahwa potensi terulangnya praktik politik tidak sehat ini sangat mungkin terjadi jika tidak ada langkah preventif yang tegas dari pihak-pihak terkait.

 

“Politik uang adalah ancaman nyata bagi demokrasi kita, dan ini telah menjadi masalah besar pada pemilu sebelumnya. Jika tidak dihentikan, hal ini akan merusak tatanan demokrasi yang seharusnya menjunjung tinggi keadilan dan transparansi,” ungkap Najib.

 

Lanjut, Najib juga mengimbau kepada para calon di 17 Kabupaten/Kota untuk lebih mengedepankan persaingan ide dan program yang konstruktif, daripada terjebak dalam praktik-praktik negatif seperti politik uang, penyebaran berita hoaks, serta kampanye hitam yang menjelek-jelekkan pasangan calon lainnya.

 

“Pemilu seharusnya menjadi ajang adu ide dan gagasan demi kemajuan daerah, bukan sarana untuk saling menjatuhkan atau memanfaatkan celah dengan cara yang tidak etis. Jika hal ini terus berlanjut, kualitas demokrasi kita akan semakin menurun,” tegasnya.

 

Najib berharap, ke depannya, baik masyarakat maupun para pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam menciptakan suasana pemilu yang sehat, bersih, dan bermartabat. Ia menekankan pentingnya kesadaran kolektif untuk menolak politik uang demi masa depan demokrasi yang lebih baik di Sulawesi Tenggara.

 

Selain itu, Prof. Dr. Eka Suaib, M.Si, selaku pengamat politik Sulawesi Tenggara yang juga menjabat sebagai dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Halu Oleo (UHO), mengatakan,” Politik uang saat ini telah menjadi bagian dari politik yang lebih mengandalkan kemampuan pribadi setiap calon untuk menarik perhatian pemilih. Preferensi seseorang yang ingin terjun dalam dunia politik harus didukung oleh kekuatan finansial yang memadai. Fenomena ini mulai terlihat dalam dua pemilu terakhir, baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala daerah Ini,” ujarnya.

 

“Fenomena ini menjadi penyakit dalam sistem politik kita. Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, pendidikan politik yang masif di kalangan pemilih sangat diperlukan. Pemilih diharapkan memilih calon bukan karena uangnya, tetapi berdasarkan rekam jejak dan kemampuan calon dalam menyelesaikan masalah yang ada,” tutup Prof. Eka.

 

Laporan: Redaksi

You cannot copy content of this page