KONAWE, Mediakendari.com – Forum penyelamat demokrasi Konawe (FPDK) ikut angkat suara terkait pertemuan antara Pj Bupati Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Harmin Ramba dengan politisi PAN, Yandri Susanto.
Menanggapi hal itu, Ketua FPDK, Abu Yasid mengatakan pertemuan itu merupakan silahrturahim antara Pj Bupati Konawe dengan anggota DPR RI tersebut.
“Apa yang dilakukan Pj Bupati Konawe dalam melakukan pertemuan dengan tokoh – tokoh politik nasioanal adalah sesuatu yang tidak patut dilakukan karena menjelang kontestasi pillkada. Menurut hemat kami, penilaian tersebut cenderung berlebihan dan terkesan menggiring opini politis, sebab pebjabat Bupati siapa saja boleh dia temui baik tokoh – tokoh politik lokal maupun Tokoh- tokoh nasional apalagi dalam kontek silaturahmi mumpung momen masih dibulan sawal. Yang haram
dan tidak boleh penjabat bupati temui adalah kelompok atau gembong narkoba atau para
mapia dibidang pertambangan,” ungkapnya.
Ia menilai, pertemuan tersebut juga belum tentu pertemuan itu dalam konteks membicarakan politik kontestasi.
“Bisa jadi itu adalah pertemuan dalam konteks politik anggaran karena yang ditemui adalah salah satu anggota legislatif Republik Indonesia. Jadi sah – sah saja bila pertemuan itu terjadi dan berlangsung. Kemudian dari aspek regulasi tidak ada yang dilanggar khususnya dalam undang-undang kepemiluan,” ungkapnya.
Sebagai warga Masyarakat Konawe pihaknya sangat mendukung sepenuhnya bila Pj Bupati Konawe intensif untuk melakukan lobi – lobi dengan tokoh –
tokoh politik Nasional karena dampaknya akan berimbas pada kesejahtraan masyarakat Konawe.
“Bayangkan kalau dana- dana segar mengalir ke Kabupatean Konawe akibat dari kepiawaian lobi seorang bapak Harmin yang terbungkus dalam pertemuan silaturahmi. Jadi mari kita dewasa dan arif dalam menyikapi setiap gerak dan langkah apa yang dilakukan PJ Bupati Konawe. Kami yakin apa yang dilakukan beliau hanya semata – mata untuk lapangan pengabdian dalam mensejahtrakan rakyatnya dalam wilayah yang menjadi tanggung jawabnya,” katanya.(MK)
