HEADLINE NEWSKONAWENEWSPENDIDIKANSEKOLAHSULTRA

Tingkatkan Kualitas Sarana Pendidikan, Dikbud Konawe Programkan Pembangunan dan Renovasi Sekolah Melalui DAK

2078
×

Tingkatkan Kualitas Sarana Pendidikan, Dikbud Konawe Programkan Pembangunan dan Renovasi Sekolah Melalui DAK

Sebarkan artikel ini
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe, Tira L S.Kom.,MM.

REDAKSI

KENDARI – Pemerintah Kabupaten Konawe berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut, dengan peningkatan kualitas dan sarana belajar di sekolah.

Untuk itu, ditahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe bakal membangun dan melakukan renovasi puluhan sekolah, mulai jenjang TK hingga SMP.

Berdasarkan data Dikbud, sekolah yang bakal dibangun yakni 14 SD yang terdiri dari 44 Ruang Kelas Baru (RKB). Selain itu, akan dibangun juga Laboratorium komputer di 6 SMP.

“Laboratorium komputer ini akan dibangun di SMP 1 Abuki, SMP 1 Pondodaha, SMP 1 Sampara, SMP 1 Unaaha, SMP 1 Wawotobi, SMP 2 Abuki, SMP 1 Puriala dan SMP 1 Wonggeduku,” papar Kepala Bidang Dikdas Dikbud Konawe Tira L S.Kom, MM.

BACA JUGA :

Menurutnya, pembangunan laboratorium komputer ini dimaksudkan agar dalam satu Kecamatan terdapat satu sekolah yang melaksanakan bisa ujian Nasional berbasis komputer (UNBK).

“Ujian Nasional yang telah dilaksanakan di awal tahun ini, hanya tiga sekolah yang melaksanakan UNBK, jadi ujian mendatang akan ditingkatkan satu Kecamatan minimal ada satu sekolah yang melaksanakan UNBK,” jelasnya.

Ia juga menyebut, program ini merupakan bagian dari visi yang diusung pasangan Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) dan Gusli Topan Sabara (GTS).

“Dalam lima tahun Pemerintahan KSK – GTS, targetnya seluruh sekolah di Kabupaten Konawe sudah harus bisa melaksanakan UNBK,” ungkapnya.

Tidak hanya mengencarkan pembangunan sekolah, kata Tira, Pemda melalui Dikbud Konawe juga berencana melakukan renovasi ratusan gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium IPA serta jamban sehat.

Untuk sekolah yang rencananya akan direnovasi berat dan ringan yakni ada 26 sekolah, untuk laboratorium IPA serta jamban ada 14 sekolah.

Untuk pendanaanya sendiri, kata Tira, berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dibud Konawe pada tahap 1, sebesar 25 persen dari total DAK sekitar Rp 100 miliar lebih di tahun 2019.

“Untuk pencairan DAK tahap 1 sebesar 25 persen, sedangkan untuk pencairan tahap 2, sebesar 45 persen dengan posisi pekerjaan setelah mencapai 75 persen, dan tahap tiga 25 persen, jadi satu tahun tiga tahap,” ungkapnya.

Untuk menjaga penyaluran DAK tersebut, Tira meminta agar Kepala Sekolah penerima DAK untuk menyalurkan dana yang diterimanya sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta petunjuk pelaksanaan dan teknis.

“Harapan kami, DAK betul-betul digunakan sesuai aturan dan mengacu pada RAB serta juknis dan Juklak,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page