NEWS

Tujuh Mahasiswa Teknik Mesin UHO Magang di Negeri Jepang

3928
×

Tujuh Mahasiswa Teknik Mesin UHO Magang di Negeri Jepang

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa yang bakal magang di Negeri Jepang

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo (UHO) bakal mengirim 7 mahasiswa program studi D3 Teknik Mesin untuk mengikuti magang di Negeri Jepang.

Ketujuh mahasiswa itu di lepas secara resmi oleh Direktur Program Pendidikan Vokasi UHO, Sudarsono yang berlangsung di Aula Vokasi pada Kamis, (26/1/2023).

Mahasiswa itu masing-masing Andi Sulaeman, Gugun Gunawan, Ramadhan, Alfiyan Dewani Syahid, Krismon La Maru, Muhammad Maftuh dan Romy Hermawan. Ke tujuh orang itu merupakan mahasiswa angkatan 2019.

Dalam kesempatan itu Sudarsono menyampaikan, keberangkatan ke tujuh mahasiswa itu untuk melakukan magang yang masih menjadi bagian dari program merdeka belajar kampus merdeka.

“Pemagangan diberikan kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk diberi kesempatan magang, tapi kita berinisiatif magang di luar negeri,” ujarnya.

Alasanya memilih magang di luar negeri karena ini merupakan salah satu kesempatan yang bagus untuk dapat menimbah ilmu pengetahuan baik teknologi maupun budaya.

Terlebih dalam masa magang yang rencananya bakal berlangsung selama 1 tahun ini mahasiswa tersebut diberi gaji layaknya karyawan di perusahaan.

Selain itu, kata di inisiasi ini merupakan perpanjangan tangan dari MoU antara pihak UHO dengan JWB.

“JWB itu fasilitator tenaga kerja di Jepang, pemagangan di Jepang. Jadi kami ini melaksanakan dari MoU yang ditandatangani oleh Pak Rektor,” katanya.

Sementara itu, Andi Sulaiman menggungkapkan rasa bangga karena telah terpilih menjadi salah satu peserta magang terpilih dan bisa mendapat kesempatan untuk menimbah ilmu di negeri Sakura.

“Tentu saya sangat senang karena tidak semua mahasiswa mendapatkan kesempatan seperti ini. Pengalaman yang akan kita dapat di luar negeri tentu akan berbeda dengan pengalaman yang kita dapat di dalam negeri,” ucapnya.

Menurutnya, Jepang untuk saat ini menjadi kiblat teknologi di dunia. Sehingga hal itu tentunya dapat memberikan pengetahuan baru dan berharga yang nanti bisa membantu kedepannya.

Kata dia, persiapan dalam keberangkatan itu sudah matang. Di mana para peserta dalam waktu 3 bulan terkahir mempersiapkan diri, seperti belajar bahasa Jepang, budaya dan fisik.

Reporter : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page