NEWS

Wabup Konawe Selatan Minta Tiga Versi KNPI Bisa Kolaborasi

686
×

Wabup Konawe Selatan Minta Tiga Versi KNPI Bisa Kolaborasi

Sebarkan artikel ini

KONAWE SELATAN – Wakil Bupati (Wabup) Konawe Selatan (Konsel) Rasyid membuka Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD II) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Konsel di Islamic Center Andoolo, Senin 20 Juni 2022.

Politisi PKS ini meminta tiga versi KNPI di Konsel bisa berkolaborasi untuk menjadi kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan. Hanya saja, ia tidak inginkan menganaktirikan salah satunya.

Ia menerangkan pihaknya selaku pemerintah daerah (Pemda) akan tetap membuka ruang bagi semua versi KNPI itu. Rasyid menyebut, KNPI Konsel punya dana hibah sehingga ia berharap OKP dapat berkolaborasi dengan pemerintah membangun daerah.

Baca Juga : Pj Bupati Ubah Pelaksanaan HUT Kabupaten Mubar, ini Alasannya

“Perbedaan itu akan selalu ada. Akan tetapi kita tidak inginkan ada perpecahan diantara ketiganya. Silahkan kembangkan apa yang menjadi visi misi masing-masing organisasi yang mampu menjawab tantangan zaman,” pintanya.

Disisi lain, soal musda KNPI yang dibuka oleh Rasyid, Ketua Karateker KNPI Konsel Ilman mengaku hingga saat ini baru satu yang mengambil formulir pendaftaran yakni dirinya sendiri. Ditanya soal tiga versi KNPI di konsel, Ilman optimis versi Hendrawan merupakan KNPI yang memiliki legalitas yang jelas berdasarkan  Kemenkumham.

“Versi kami yang resmi legalitasnya. Pada dasarnya kita inginkan KNPI di konsel itu satu. Namun karena kita di daerah tidak bisa berbuat banyak sebab tiga versi ini sumbernya juga dari pusat,” beber Ilman.

Baca Juga : Bupati Surunuddin Minta Ormas Islam di Konsel Kolaborasi Bangun Daerah

Sementara itu, Sekum KNPI Sultra, Masjono Akosa mengatakan musda ini merupakan amanah dari KNPI Sultra untuk dilaksanakan oleh karateker KNPI Konsel.

Ia menambahkan adanya karateker karena melihat dari dokumennya, KNPI Konsel berhenti di 2016 ke 2019 masa prioderisasi, dari 2019 menuju ke 2021.

“Jadi jika hari ini tidak terjadi musda maka kami anggap ketua karateker tidak mampu melaksanakan amanah,” tegas Masjono.

Penulis : Erlin

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page