HEADLINE NEWSKendariMETRO KOTANEWSOLAHRAGAPENDIDIKAN

Wadokai Sultra Cari Bibit Karateka Muda

2541
×

Wadokai Sultra Cari Bibit Karateka Muda

Sebarkan artikel ini
Pengurus Wadokai Sulawesi Tenggara bersama karateka muda usai mengikuti O2SN di Kota Kendari

REDAKSI

KENDARI – Wado-ryu Karate-Do Indonesia (Wadokai) Sulawesi Tenggara mencari bibit karateka muda untuk dilatih sebagai atlet dalam seni bela diri asal Negara Jepang ini.

Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Wadokai Sultra Amril Sabara menjelaskan, pihaknya intens membuka pelatihan untuk karateka muda jenjang SD, SMP dan SMA.

“Wadokai akan kita besarkan di seluruh Kabupaten Kota di Sultra, berawal dari Kabupaten Konawe Utara,” jelasnya.

Dari pembinaan yang dilakukannya, kata Amril, karateka muda yang menjadi anak didiknya telah mengukir prestasi di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SD di Kota Kendari.

“Merebut juara 1 kumite, juara 2 kumite, juara 3 bersama kumite, dan juara 3 bersama kata,” ungkap Amril Sabara.

Menurutnya peserta kompetisi tingkat daerah itu adalah perwakilan tiap sekolah dan zona, dan peserta yang juara akan berkompetisi di tingkat Provinsi Sultra yang di ikuti 17 Kabupaten Kota.

“Kalo juara ditingkat Provinsi, selanjutnya akan bertarung di O2SN tingkat Nasional di Jakarta,” tambahnya.

BACA JUGA :

Kompetisi tersebut, lanjutnya, digelar atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).

“Melalui kompetisi tersebut, agar supaya karateka – karateka kita ini bisa berbicara di kompetisi Internasional, karena kompetisi ini banyak melahirkan kareteka kita yang menjadi juara dunia,” ujarnya.

Amril juga berharap, dengan adanya wadah perguruan Wadokai di Sultra akan menjadi lebih besar dan bermunculan atlet – atlet berprestasi karateka Sultra melalui perguruan Wadokai.

“Untuk di Kota Kendari sudah dibuka tingkat SD, SMP dan SMA, karena memang sasaran kita adalah sekolah, agar mereka bisa berprestasi melalui sekolah untuk karir mereka,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page