Editor : Wiwid Abid Abadi
BUTON – Warga Desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Sabtu (14/9), berhasil menangkap seekor buaya muara (Crocodylus Porosus) sepanjang 4,2 meter. Buaya itu, diduga pernah menerkam seorang warga setempat.
Kepala KSDA Wilayah Muna – Buton di Baubau, Prihanto, saat dikonfirmasi, Senin (16/9) membenarkan penangkapan itu. Kata dia, buaya tersebut diduga pernah memangsa seorang wargat setempat.
“Iya, benar (Ada penangkapan buaya). Dari keterangan masyarakat begitu (pernah terkam warga),” jelasnya.
Prihanto menjelaskan, buaya itu ditangkap dikebun milik warga didekat sungai Maligo. Sebelumnya, di daerah aliran sungai (DAS) itu, seekor buaya juga pernah menerkam warga. Diduga kuat, buaya yang ditangkap warga adalah buaya yang menerkam warga pada awal tahun ini.
“Saya belum dapat laporan tersebut, tapi di tempat lain, yang masih satu DAS pernah ada yang di terkam pada awal tahun,” ujarnya.
Baca Juga:
- Kajati Sultra, Hendro Dewanto Resmi Lantik dan Mengambil Sumpah Jabatan Wakajati Sultra dan Pejabat Eselon III
- Mantan Panwascam Lukman Sukawati Bongkar Laporan Rudi Hartono di Bawaslu Konawe Tidak Dilakukan Registrasi, ini Tanggapan Ketua dan Kordiv Penanganan Masalah serta Pelanggaran
- Kajati Sultra Lantik Ujang Sutisna,SH Sebagai Kajari Konsel
- Bawaslu Konawe Resmi Berhentikan Lukman Sukawati Sebagai Panwascam Pondidaha Karena Terbukti Statusnya Pegawai Kontrak
- Tanggapi Rekomendasi Bawaslu Provinsi untuk Diproses PAW, Lukman Sukawati : Tidak Ada Pelanggaran Administrasi Yang Saya Lakukan Berdasarkan Pedoman Bawaslu
- Ketua Bawaslu Sultra Luruskan Berita PAW, Iwan Rompo Banne : Yang di PAW itu Adalah Panwascam Pondidaha Bukan Bawaslu Konawe
Dugaan buaya yang ditangkap pernah menerkam warga diperkuat dengan ditemukan adanya beberapa bekas tombakan ditubuh buaya.
“Iya, ada bekas tombak, tapi buaya masih hidup,” katanya.
Menurut dia, buaya yang ditangkap warga adalah jenis buaya muara. Satwa bergigi tajam itu juga dilindungi berdasarkan undang – undang Nomor 5 tahun 1990 tentang KSDAHE.
Saat itu, buaya tersebut berada di penangkaran di Kota Kendari, setelah dibawa dari Buton menuju Kendari.