Reporter : Hendrik B
Editor : Kang Upik
KENDARI – Untuk menegaskan Kota Kendari sebagai kota sehat, Pemerintah Kota (Pemkot) terus melakukan berbagai program guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Salah satunya, yakni Open Defecation Free (ODF) di Puskesmas yang ada di Kota Kendari. Gerakan ODF merupakan ajakan untuk stop buang air besar sembarangan.
Koordinator Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Kandai, Rasni Intan menjelaskan, ODF merupakan salah satu program Pemkot Kendari guna mewujudkan Kota Sehat.
“Karena pak Walikota memiliki visi untuk menjadikan Kota Kendari sebagai Kota Sehat, sehingga seluruh wilayah kerja Puskesmas harus ODF semuanya,” tutur Rasni kepada mediakendari.com, Rabu (07/08/2019).
Melalui program ODF ini, lanjut Rasni, masyarakat diajak untuk tidak lagi membuang air besar sembarangan. Sehingga bisa menciptakan lingkungan yang bersih, indah, dan sehat.
BACA JUGA :
- IAIN Kendari Siapkan Program PKM Internasional di Korea Selatan
- Rakernas Kemenag 2025, Rektor IAIN Kendari Tekankan Peran PTKN
- Apel Gabungan ASN, Sekda Sultra Dorong Kedisiplinan dan Kewaspadaan Akhir Tahun
- Hari Ibu ke-97 di Sultra: Gubernur Andi Sumangerukka Dorong Perempuan Berdaya dan Berkarya
- Dari Latsar Menuju Indonesia Emas 2045, Wagub Sultra Tantang CPNS Berpikir Global
- Kasus Guru Mansur Merembet ke Medsos, Akun TikTok dan Facebook Dilaporkan di Polda Sultra
Tidak hanya mengkampanyekan gerakan ini, pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ODF di kelurahan, untuk memantau sejauh mana masyarakat yang membuat jamban sehat.
Puskesmas dalam melakukan Monev juga melibatkan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Kendari yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Amaliah (KKA).
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar stop buang air besar sembarangan demi mewujudkan Kota Sehat, dan bisa menjadi inspirasi buat wilayah lain di Sultra,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Lurah Kandai, Tahrir, S.Pd yang menghimbau masyarakat yang belum memiliki jamban sehat agar segera membuatnya, untuk keluarga.
“Jangan septick tenknya mengarah ke laut, karena itu mencemari biota laut,” singkatnya. (A)











