LADIANTA – Pembangunan Masjid Raya di Kecamatan Wawonii Timur Laut Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) yang dibangun sejak 2012 silam belum juga selesai, malah terkesan diabaikan.
Masji Raya tersebut dibangun ketika Konkep belum menjadi daerah otonom baru dan Nur Alam sebagai Gubernur kala itu, ikut menyumbang dana bantuan sebesar Rp 50 juta serta dana swadaya masyarakat dan sumbangan dari pihak lain.
Saat ini, bangunan masjid yang memiliki lebar 20 meter dan panjang 22 meter tersebut baru mencapai angka 40 persen pembangunan dengan menghabiskan anggaran seratus juta lebih. Sementara masjid sendiri diperkirakan akan rampung dengan taksiran anggaran Rp 200 juta.
“Yang jelasnya kalau ditotalkan sudah memakan anggaran Rp 150 juta dari berbagai bantuan, namun kondisi bangunannya baru sebatas ini,” kata Mantan Ketua Panitia pembangunan masjid, Hermanton, Selasa (10/4/2018).
Terbengkalainya pembangunan Masjid Raya terang Hermanto, membuat masyarakat Kelurahan Ladianta dan beberapa desa lainnya melakukan ibadah berjalan kaki menuju masjid Dimba dan Tangkombuno yang jaraknya cukup menguras energi dan membuat keringat bercucuran.
BACA JUGA: Jelang HUT Konkep, Dua Organisasi Mahasiswa Wawonii Gelar Dialog
Mantan Ketua Panitia pembangunan masjid, Hermanton mengatakan, sudah begitu lama masyarakat melaksanakan shalat lima waktu di rumah masing-masing akibat terbengkalainya pembangunan Masjid Raya tersebut.
Padahal kata Hermanto, pihaknya juga telah bermohon kepada pemerintah daerah Kabupaten Konkep baik di massa pemerintahan Pj Bupati Nur Sinapoi dan Pj Bupati Burhanuddin namun sayangnya belum juga dikabulkan.
Dirinya dan juga mewakili masyarakat Kecamatan Wawonii Timur Laut, besar harapan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Konkep bisa memberikan solusi, bahkan bantuan pembangunan, sehingga mesjid tersebut dapat dilanjutkan kembali, agar bisa digunakan oleh masyarakat dalam menjalankan ibadah.
“Tentunya kami berharap Pemda Konkep dapat meneruskan pembangunan Masjid Raya,” tutup Kepala Desa Patande Kecamatan Wawonii Timur Laut ini.