KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Indonesia (APERSI) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) wujudkan percepatan pembangunan sejuta rumah di Sultra.
Ketua APERSI Sultra, Syahruddin Latief mengatakan sejak tahun 2000 dia bersama dua anggota lainnya dilantik di Bali.
“Kami bertiga dilantik sebagai pengurus, dan pada saat masuknya Covid-19, dulunya ada tiga deplover sebagai anggota APERSI, Alhamdulillah sekarang bertambah menjadi 50 deplover yang telah bergabung,” ujarnya saat hadir di Acara Mek.Tv pada Senin, 20 Juni 2022.
Baca Juga : Surunuddin Pimpin Sertijab Sekda Konawe Selatan
Selanjutnya fungsi APERSI ini yakni pendaftar anggota tidak bisa menjadi anggota APERSI jika anggota tersebut belum mendaftarkan dirinya ke suatu perusahaan (Sireng).
“Jadi harus mendaftarkan dulu ke perusahaan baru bisa menjadi anggota deplover APERSI,” sebutnya.
Syahruddin juga menjelaskan respon masyarakat sangat luar biasa, melihat tingkat masyarakat yang sudah akad sangat banyak dan masih banyak lagi yang belum akad,masih mengantri juga sangat banyak.
“Apalagi sekarang ini masyarakat tidak perlu repot lagi jika mau mengurus tidak perlu berhubungan dengan perusahaan pengembang cuma tinggal berhubungan dengan deplover perusahaan,” jelasnya.
Baca Juga : Wabup Konawe Selatan Minta Tiga Versi KNPI Bisa Kolaborasi
Selain itu juga APERSI memiliki beragam aplikasi jual beli, dan masyarakat tinggal mengunakan aplikasi tersebut jika ingin mengurus pengambilan perumahan.
“Didalam aplikasi tersebut semua deplover bertugas menampilkan mana rumah yang sudah terjual dan masih proses pembangunan jadi masyarakat bisa mengetahuinya dari aplikasi tersebut,” ungkapnya.
Sekertaris APERSI Sultra, Rustan menuturkan kendala yang ia hadapi yakni kenaikan harga serta maraknya deplover juga harga tanah yang semakin mahal.
“Selain itu juga mengenai perizinan tanah dari pihak Badan Pertahanan, sebenarnya sertifikat blanco itu hanya terlambat dikirim kedaerah saja,” ujarnya.
Baca Juga : Polresta Kendari Bekuk Seorang Pria Pengedar Sabu dengan Modus Tempelan
Bendahara APERSI Sultra, Saharuddin Ashar menambahkan respon masyarakat juga bisa dilihat dari kaum milenial, dimana banyak diantara mereka yang belum menikah namun punya keinginan harus sudah memiliki rumah sendiri.
“Dan ini sesuai harapan kami, dimana pemuda atau kaum milenial harus mempunyai rumah terlebih dahulu sebelum menikah,” harapnya.
Selain itu juga Saharuddin juga menyebutkan peran pemerintah sangat baik dimana kerjasama APERSI dan Pemerintah saling membutuhkan. bahkan dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) menyebutkan bahwa APERSI merupakan penyumbang yang sangat besar dengan sistem pembagian 40/60 persen.
Reporter : Sardin.D