NEWS

Bersama UM Buton, KKN Anak Bangsa Mencoba Ajari Anak-anak “Buta” Membaca di Desa Bola, Buton Selatan

734
×

Bersama UM Buton, KKN Anak Bangsa Mencoba Ajari Anak-anak “Buta” Membaca di Desa Bola, Buton Selatan

Sebarkan artikel ini
Penyerahan secara simbolik buku bacaan untuk anak anak di Desa Bola, Kecamatan Batauga, Buton Selatan

BAUBAU – Mahasiswa sekaligus kader Muhammadiyah menggelar kuliah kerja nyata (KKN) Anak Bangsa unit 1 di Desa Bola Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan (Busel). Di desa itu, KKN Anak Bangsa mencoba mengajari anak-anak yang masih “buta” membaca alias belum bisa membaca dan kesulitan belajar karena minimnya buku bacaan.

Di desa Bola itu juga rupanya telah ada rumah belajar Liawonci. Hanya saja, rumah belajar itu vakum sejak dua tahun lalu. Mahasiswa pun berinisiatif mengaktifkan kembali rumah belajar itu.

Langkah awal adalah dengan menggandeng Universitas Muhammadiyah (UM) Buton untuk pengadaan buku bacaan.

Baca Juga : Tiga Pj Bupati dan Satu Wakil Bupati di Sultra Dilantik Besok

“Program rumah singgah ini sangat kolaboratif. Ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial kita untuk turut mendukung program bagus ini. Ke depan harapannya perencanaan program lebih dimatangkan agar implementasinya terukur,” ungkap Kepala Perpustakaan UM Buton, Agussalim, Selasa 23 Agustus 2022.

Ia menyebut, buku yang dihibahkan diantaranya buku pendidikan matematika, konsep dasar IPA 1 dan 2, buku pengajaran kemantapan kemampuan mengajar, majalah aisyiyah, perencanaan pengajaran, statistika ekonomi keuangan dan buku lainnya.

Agussalim menambahkan dirinya berharap KKN Anak Bangsa agar terus kompak dan memperbanyak program yang berhubungan dengan masyarakat luas.

Sebagai informasi, hibah buku dimaksud diserahkan oleh Wa Ode Asti. KKN Anak Bangsa ke-VII tersebut diinisiasi oleh Universitas Ahmad Dahlan dan berkolaborasi dengan UM Prof Dr Hamka dan UM Buton berupaya untuk meningkatkan pembelajaran dan pemberdayaan melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan dakwah.

Penulis : Ardilan

You cannot copy content of this page