KENDARI – Bank Indonesia (BI) cabang Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, resmi meluncurkan program Masyarakat Kenali dan Sadari Inflasi (Mas Kendari), Rabu (26/9/2018) di aula BI Sultra. Peluncuran itu ditandai dengan penandatangan memorandum of understanding (MoU) dalam hal pengembangan sektor perikanan di Kota Kendari.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono memaparkan, di tahun 2016 inflasi pangan di Kota Kendari cukup tinggi dengan mencapai 3,54 persen, bahkan dipertengahan tahun naik sebesar 14,41. Sedangkan tahun 2017 inflasi bahan makanan kembali mencapai 13,52 persen, jadi rata-rata kenaikan harga pada bulan agustus sebesar 13,52 persen, sampai akhir tahun 2017 inflasi bahan pangan masih cukup tinggi, yakni 6,28 persen.
Dirinya menuturkan, penyebab inflasi bahan makanan, yaitu produk jenis ikan dan sayuran, seperti ikan cakalang, lajang dan bandeng. Kemudian untuk inflasi sayuran yakni, bayam, kangkung, kacang panjang, sawi dan tomat.
“Dengan adanya fluktuasi inflasi yang sangat tinggi salah satu penyebabnya suplai dari luar kota seperti Konawe dan Konawe Selatan (Konsel) yang masuk di kota Kendari. Olehnya itu, kita punya inisiatif bersama pemkot Kendari untuk mengurangi inflasi bahan makanan dengan meluncurkan program Masyarakat Sadar Inflasi,” ungkap Minot dalam sambutannya.
Menurutnya, gerakan masyarakat sadar inflasi di Kendari merupakam tahap awal yang dilakukan di Kecamatan Baruga dan Poasia. Dimana pada Juli 2017 lali telah melakukan pelatihan di Kecamatan Poasia. Pihaknya juga bersama dengan dinas-dinas terkait telah melakukan upaya, yakni membuat percontohan di dua Kecamatan dan pelatihan kepada 11 Kelurahan yang ada di Kota Kendari, dengan melibatkan perbankkan agar nantinya kelompok sektor perikanan dan pertanian bisa mandiri.
“Kami bekerjasama dengan pemerintah Kota Kendari agar berupaya untuk mengurangi tekanan harga yang ada di Kota Kendari,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir memberikan apresiasi sinergitas antara BI Sultra dan Pemkot Kendari dalam mencegah terjadinya inflasi. Kata dia, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BI Sultra dalam menumbuhkembangkan ekonomi masyarakat.
“Saya berharap semoga inflasi terkendali, karena jika inflasi terkendali maka harga-harga di pasar akan terkendali dan salah satu icon untuk mensejahterakan masyarakat yakni pengembangan di sektor pertanian dan perikanan,” imbuhnya.
Kedepan, kata dia, pihaknya bisa mengembangkan program tersebut dengan membentuk kelempok binaan gerakan bersama masyarakat. Dan jika skala yang dikelola masyarakat bisa sampai di skala produksi, maka akan disiapkan pemasarannya.
“Jadi, pemerintah bisa menampung produk tersebut dengan bermitra ke beberapa swalayan, agar hasil taninya dapat ditampung, dan pengembangan sektor perikanan diskala produksi bisa menjadi faktor pengenfa inflasi,” tutupnya.(a)