FEATURED

BPJN Sultra Jamin Tak Ada Hambatan Jalan Poros Konawe-Konut Pada Arus Mudik dan Balik Lebaran

687
×

BPJN Sultra Jamin Tak Ada Hambatan Jalan Poros Konawe-Konut Pada Arus Mudik dan Balik Lebaran

Sebarkan artikel ini

MEDIAKENDARI.COM, KENDARI- Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XIV Palu, Sulawesi Tenggara(Sultra) saat ini tengah melakukan peningkatan Pelebaran Badan Jalan serta Penurunan Tanjakan Jalan Nasional (Trans Sulawesi) poros Konawe-Konut yang dimulai dari Kilo Meter Nol Pertigaan Poahara sampai dengan Kilo Meter 17, 200.

Peningkatan jalan itu, dimana jalan yang dulu lebar badan jalan asphal hanya berukuran 4,5 Meter. Kemudian terjadi peningkatan, pelebaran badan jalan asphal menjadi Tujuh Meter dan bahu kiri dua meter serta bahu kanan juga dua meter. Sehingga total luas median jalan Nasional menjadi sebelas meter.

“Untuk ukuran standar Jalan Nasional itu, berukuran Dua, Tujuh, Dua. Artinya bahu kiri 2 meter, 7 Meter badan jalan asphalnya dan bahu kanan 2 meter,” ucap Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XIV Palu, Ir Akhmad Cahyadi MEngSc, baru baru ini di Kantor BPJN Kendari.

Proyek pelaksanaan jalan nasional ini, kata Akhmad Cahyadi adalah bagaimana menjalankan misi menjadikan jalan jalan Trans Sulawesi menjadi jalan yang berstandar Nasional.

“Salah satu standar jalan jalan Nasional itu berukuran Dua Tujuh Dua tadi,” jelasnya

Dikatakannya, kemudian jalan Pohara Konawe menghubungkan Konawe Utara memiliki tanjakan yang sangat tinggi. Diperaturan Jalan Nasional itu, tanjakan itu harus minimal 10 persen atau dibawah 10 persen. Tujuannya agar kendaraan kendaraan berat tersebut bisa melintasinya (lewat).

“Kalau diatas 10 persen itu kemungkinan besar kendaraan berat tidak bisa lewat. Makanya, di paket itu (proyek pekerjaan jalan) penurunan tanjakan. Jadi tanjakan tanjakan yang tinggi 19 sampai 20 persen itu kita potong badan jalan, kemudian kita turunkan menjadi tanjakannya maksimal atau maksimal 10 persen,” terangnya

Menurut Akhmad Cahyadi, dalam pengerjaan penurunan badan jalan serta pelebaran jalan ada beberapa Stationing (STA) yang sedang terjadi. Mulai dari titik Nol hingga Ke 17,2 kilo meter.

“Diantaranya, mulai dari STA Nol Plus 200 meter, Ada STA 2, STA 4, STA 9 sampai STA 11 dan STA 14 serta STA 16,” rincinya

Pekerjaaan jalan yang sementara dikerja, kata Akhmad Cahyadi, itu ada penurunan tanjakan yang pekerjaannya berupa tanah gunung  atau pemotongan tebing untuk melebarkan menjadi Dua Tujuh Dua. Namun,  ketika musim hujan ini yang intensitasnya sangat tinggi tanahnya menjadi bubur, apalagi ketika dilalui kendaraan tanahnya menjadi lumpur, sehingga membuat jalan begitu menjadi rusak parah.

“Hanya sekarang ini. Sedang pekerjaan tanah artinya memotong tebing guna pelebaran jalan dan penurunkan tanjakan badan jalan. Berhubungan dengan pengerjaaan tanah semua. Jadi disatu sisi curah hujan tinggi, jadi resiko sangat besar, karena pekerjaan tanah sehingga jalan menjadi bubur,” tukasnya

Akhmad Cahyadi mengatakan karena jalan menjadi tanggungjawab balai, maka seluruh sumber daya sudah dikerahkan di lokasi jalan rusak. Sehingga, jalan jalan yang tengah rusah akan digreder, lalu kemudian diganti dengan material sirtu atau batu batuan murni lalu dimasukkan ditempat jalan rusak  dipadatkan agar lalu lintas bisa fungsional.

“Harapan saya pada saat mudik lebaran bisa menjamin bahwa jalan aman untuk dilewati para pemudik tersebut,” janji Kepala BPJN tersebut.

Akhmad juga tetap optimis bahwa proyek pengerjaan jalan yang dikerjakan kontraktor dengan sisa waktu yang ada bisa sesuai kontrak tepat waktu.

“Pemberian Addendum bisa di pertimbangkan, apakah bisa diberikan atau tidak,” terangnya sembari mengatakan bahwa dengan anggaran yang ada kontraktor bisa menyelesaikan tepat waktu.

Persentase pengerjaan jalan saat ini, persentasenya baru sekitar 50 persen dari total anggaran Rp 102 Miliar.

“Dari tahun anggaran 2015 sampai 2016 itu lebih kurang 48 Miliar. Dan separuhnya lagi yakni tahun 2017 ini, anggarannya sekitar 50 Miliar lagi, ” tutupnya

Laporan Jafrun

You cannot copy content of this page