KENDARI – Siswa-siswi dari tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Sulawesi Tenggara (Sultra) buat sejarah baru menghasilkan 12 ribu liter minyak goreng di atas 3 ribu tungku pada kegiatan prakarya pembuatan minyak goreng tradisonal
“Hari ini ada 3 ribu tungku yang dinyalakan. Kalau misal 1 tunggu saja hasilkan 3 liter minyak goreng berarti kalau 3 ribu tungku kurang lebih hasilnya 11 sampai 12 ribu liter,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra (Dikbud), Asrun Lio, Sabtu 2 April 2022
Kepala Dikbud Prov Sultra, Asrun Lio mengatakan kerja sukses yang telah dilakukan hari ini diharapkannya dapat terekam secara nasional dan juga bisa menjadikan satu rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang dapat digelorakan
Menurutnya Ini merupakan hasil dari pikir cerdas, kolaboratif dan menginspirasi yang dapat membangkitkan semangat seluruh masyarakat Sultra ditengah kelangkaan minyak goreng saat ini
Baca Juga : Awal Ramadhan, Harga BBM di Sultra Khususnya Pertamax Naik Rp 12.750 Perliter
Sehingga dengan ini dapat menenangkan kepanikan masyarakat publik, terlebih daerah Sultra memiliki ketersediaan kelapa tua yang begitu banyak dan secara termurun masyarakat Sultra mampu untuk membuat minyak goreng tradisional dengan rasa yang telah teruji aroma dan keenakannya dibanding minyak dengan pembuatannya secara moderen
Selanjutnya, Asrun berharap dari kegiatan ini kedepannya dapat memberikan nilai ples bagi daerah Sultra dengan dapat melanjutkan program tersebut menjadi sumber pendapatan daerah
“Diharapkan guru-guru pembimbing nantinya bisa menjelaskan dan mendiskripsikan minyak-minyak yang telah dibuat ini dan nanti masing-masing akan dievaluasi oleh perindag dan juga koperasi untuk terkait pemasarannya,” pungkasnya
Diketahui, kegiatan itu berpusat di SMK Negeri 1 Kendari yang diinisiasi oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sultra Versi Alvin Akawijaya Putra bersama Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud)Provinsi Sultra
Baca Juga : H-1 Puasa, Pasar Andounohu Macet di Padati Pembeli
Di tempat yang sama ketua KNPI Sultra, Alvin Akawijaya Putra menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan bagian dari langkah untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng saat ini
Awalnya dirinya termotivasi dari para leluhur yang zaman dahulu mampu hidup dengan menggunakan minyak goreng yang dihasilkan dari bahan kelapa tua
“Sebenarnya leluhurnya kita zaman dulu itu gunakan minyak goreng yang dihasilkan dari kelapa tua bukan kelapa sawit seperti sekarang belum. Apalagi minyak goreng ini menurut saya rasanya lebih enak saat digunakan ketimbang minyak dari kelapa sawit itu,” pungkasnya
Terkahir Alvin menghimbau kepada seluruh masyarakat Sultra untuk tidak panik buying, sebab hal itu sangat dapat merusak ekonomi daerah
“Untuk apa kita panik buying kalau kita sudah punya minyak kelapa saya rasa tidak perlu” pungkasnya
Reporter : Muhammad Ismail