NEWS

Calon Pilgub 2024, Pengamat Politik Sultra : Bukan Persoalan Geopolitik yang Harus Diperhatikan, Tapi Kualitas Figur

1600
×

Calon Pilgub 2024, Pengamat Politik Sultra : Bukan Persoalan Geopolitik yang Harus Diperhatikan, Tapi Kualitas Figur

Sebarkan artikel ini
Tampak pengamat politik Sultra, M Najib Husain

KENDARI – Menjelang pemilihan gubernur (Pilgub) tahun 2024,masyarakat ramai membahas personal geopolitik terkait pasangan calon (paslon) yang bakal maju dipemilihan nanti. Pengamat politik Sulawesi Tenggara (Sultra), M Najib Husain melihat hal tersebut bahwa yang perlu dilihat hari ini bukan lagi terkait figur dari daratan atau kepulauan melainkan dari kualitas yang dimiliki oleh figur agar dapat memajukan Sultra lebih baik dengan kemampuan yang dimiliki.

Sultra saat ini masih terbilang primordial dalam menentukan pilihan, walau demikian dirinya melihat bahwa kualitas adalah paling utama yang mesti didorong untuk melahirkan pemimpin-pemimpin berkelas yang mampu menata dan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara baik dikemudian hari.

“Kalau saya mau liat sebenarnya bukan persoalan geopolitik tetapi kekuatan figur, kalau figur itu bisa diterima pada kelompok manapun juga tidak menutup kemungkinan mereka bisa mengambil pasangan yang bisa jadi sama-sama Kepulauan dan sama-sama daratan,” ujarnya pada mediakendari.com.

Baca Juga : FISIP UHO Gelar Dialog Partai Politik 

Hal itu disampaikan saat menjadi pemandu kegiatan temu alumni program studi ilmu politik yang bertema, kesiapan partai politik dalam menghadapi pemilu di tahun 2024 mendatang yang bertempat di aula Lakilaponto Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo (FISIP UHO) pada, Sabtu 16 April 2022.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan dari hal tersebut bertujuan agar masyarakat hari ini tidak hanya terpetakkan pada persoalan geopolitik yang terus dibahas tanpa henti namun seharusnya juga terpetakkan dengan persoalan kualitas figur agar dapat mampu melihat mana yang layak dan tidak untuk diberi kesempatan menjadi pemimpin.

Banyaknya putra daerah yang memiliki kualitas yang cukup baik seharusnya bisa diberi ruang untuk maju serta dapat mengkounter adanya isu-isu geopolitik yang degungkan. Dan itu dapat dimulai dari kabupaten dan provinsi, bukan dari masing-masing daerah mengusung satu calon yang justru nantinya bakal melahirkan isu-isu geopolitik dimasyarakat.

Baca Juga : Hadiri Sahur On The Road, Sulkarnain: Ini Bisa Menjadi Cara Mendengarkan Aspirasi

“Pola pikir kita dalam memandang politik lokal di Sulawesi Tenggara, kita harus berani keluar dari kebiasaan kita selama ini bahwa kepulauan harus dari daratan. Dan saya pikir itu bisa dimulai dari kabupaten dan provinsi agar lebih banyak putra-putra daerah terbaik yang bisa kemudian terpilih dan bisa maju, jadi bukan karena pemetaan-pemetaan seperti itu,” ucapnya.

Itu juga menjadi masukkan bagi partai politik agar lebih berani membuka ruang kepada tokoh-tokoh baru yang siap maju dan tampil, sebab kita belum mengetahui kualitas yang dimilikinya. Terlebih pilkada tahun 2024 nanti akan dimulai dari pemilihan legislatif, sehingga nantinya hal itu dapapa teruji kemapuan partai yang kemudian dapat bertarung di pemilihan gubernur. Dan berharap dipilgub 2024 nantinya akan ada banyak wajah-wajah baru yang siap maju di pilgub.

“Kadang ada putra daerah yang cukup bagus cukup berkualitas namun tidak bisa tampil hanya persoalan mereka sudah diwakili satu daratan dan satu kepulauan,” pungkasnya.

Penulis : Muhammad Ismail

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page