FEATUREDKONAWE SELATAN

Cerita Roshidin, Petani Asal Konsel yang Sulap Urine Manusia jadi Pupuk Organik

4976
×

Cerita Roshidin, Petani Asal Konsel yang Sulap Urine Manusia jadi Pupuk Organik

Sebarkan artikel ini
Kemasan produk POC Roshidin. (Foto: Mediakendari.com/Erlin/A)

“Semua ini (tanaman sayuran) pakai pupuk cair yang saya kembangkan dari air kencing manusia,” Kata Roshidin saat ditemui di rumahnya, Senin (23/9/2019).

Tak jauh beda dengan kencing kambing. Cara membuat pupuk dari kencing manusia juga melalui proses fermentasi. Bahan bakunya pun sama, yakni dari bonggol pisang, sabut kelapa, air kelapa, mikroba dan beberapa campuran yang telah diramu lebih dulu dari berbagai jenis rempah-rempah.

Cara membuatnya, dengan terlebih dulu mengahluskan jahe, temulawak, kemiri, merica, daun pepaya, bawang putih, bawang merah, lombok, kunyit serta lengkuas. Lalu dicampur jadi satu kedalam bejana untuk difermentasi. Campuran tersebut dipercaya dapat menetralisir bau kencing manusia jika dicampurkan.

Kemudian di wadah lain juga disiapakan campuran mikroba, tetes tebu, gula merah dan gula pasir. Setelah itu, ditempat lain juga disiapkan air kelapa, bonggol pisang yang sudah diiris tipis, sabut kelapa dan air seni. Masing-masing bahan baku difermentasi dengan menggunakan cairan mikroba selama satu minggu ke dalam wadah yang ditutup rapat.

Setelah itu dilakukan penyaringan, untuk memisahkan ampas dari semua bahan baku yang difermentasi hingga menghasilkan berbagai macam jenis cairan. Setelah itu barulah semua cairan dicampur jadi satu lalu difermentasi lagi selama satu bulan, sambil dilakukan pengadukan tiga hari sekali. Baru setelah itu pupuk siap digunakan.

“Kenapa pakai urine manusia, karena kandungan nitrogen, fosfor dan kalium jauh lebih baik dari urine lain,” paparnya.

Pria kurus berkumis ini, mengaku telah memasarkan produknya hingga ke daerah Kolaka, Konawe dan beberapa kecamatan yang ada di Konsel. Ia pun yakin, temuannya itu tak kalah bagus dengan pupuk produk buatan perusahaan.

Hal itu telah ia buktikan sendiri ke berbagai tanamannya dan banyaknya permintaan yang datang. Kadang, kalau permintaan sedang bagus, Rohidin bisa mendapatkan Rp 3 hingga 4 juta per bulan.

Lanjut Membaca Halaman Selanjutnya!

You cannot copy content of this page