DaerahNEWSWAKATOBI

Corona Merebak, Wisata di Wakatobi Merugi

358
×

Corona Merebak, Wisata di Wakatobi Merugi

Sebarkan artikel ini
PT WDR. Ist

Reporter: Asrul Hamdi / Editor: La Ode Adnan Irham

WAKATOBI – PT Wakatobi Dive Resort (WDR) di Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, merupakan salah satu destinasi pariwisata bahari yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara, kini tempat itu terpaksa tutup sejak Februari 2020 gegara wabah Covid-19.

Humas PT WDR sekaligus Ketua Serikat Kerja PT WDR, Tomi Tarani menyebut, tempat kerjanya tak lagi menerima tamu terhitung tanggal 23 Februari 2020 sampai sekarang.

Pria yang akrab disapa La Bogoro itu, mengungkapkan, wabah Corona sangat berdampak secara ekonomi, khususnya di WDR yang sebagian besar dikunjungi oleh wisatawan Eropa dan Amerika dengan persentase 90 persen dan selebihnya wisatawan Asia.

Lanjutnya, normalnya pertahun PT WDR kedatangan kurang lebih 1.200 sampai 1.300 kunjungan. Ia sendiri enggan merinci kerugian PT WDR selama tutup, karena bukan kapasitasnya.

Tomi menambahkan, kunjungan wisatawan berfariasi. Sesuai paket yang tersedia baik empat hari maupun satu minggu.

Padahal, daftar kunjungan sudah antri hingga tahun 2022 mendatang. Namun terpaksa dibatalkan, sedangkan yang sudah ada dan masih berada disana, juga terpaksa dipulangkan.

“Pengaruh Covid-19 ini besar, 22 Februari kemarin kurang lebih 33 wisatawan dipulangkan.

Katanya lagi, para karyawan pun terpaksa dirumahkan, sedangkan untuk karyawan kontrak, tak lagi diperpanjang.

Selain PT WDR, salah satu travel di Tomia, PT Putra Tomia juga terdampak secara ekonomi akibat Covid-19.

Co-founder & Managing Director PT Putra Tomia, Rifky menyebut terpaksa memberhentikan sementara para pekerja, mulai dari ABK, juru masak, tour guide, fotografer dan dive master.

“Membuat wisatawan takut dan merasa tidak yakin ingin ke Wakatobi. Ancaman terbesarnya adalah Wakatobi akan tutup dan mati kehidupan pariwisatanya,” tuturnya.

Kata dia di Pulau Tomia, sudah terjadi salah satunya di kampung Waha. Banyak penginapan sepi, warung makan tidak ada pembeli.

Mereka sendiri rencananya akan ada tiga grup dari Jakarta, Bandung dan Bali yang sudah memesan untuk datang April ini. Namun ditunda hingga Juli.

Ia berharap Pemda Wakatobi melakukan strategi krisis manajemen pariwisata. Salah satunya dengan membuat Emergency Team, membuat kontak darurat yang dapat dihubungi cepat dan 24 jam.

Pemda Wakatobi juga harus mendukung upaya kampanye promosi Wakatobi, baik dalam bentuk Film promosi, Video Promosi, dan Foto2 Kondisi Wakatobi.

“Disebarluarkan ke seluruh stakeholders dan masyarakat, jika Wakatobi sudah aman dan siap menunggu kedatangan Wisatawan,” tuturnya.

Pemda Wakatobi, setelah Covid-19 selesai, harus mengundang Tokoh Influencer terkenal seperti pejabat politik, artis, musisi, selebtiris, dan Youtubers yang sedang tren. Tujuannya untuk memberi tau publik bahwa Wakatobi sudah aman dan siap pariwisatanya. (A)

You cannot copy content of this page