Reporter : Febi Purnasari/Editor: Indi La’awu
KENDARI : Ditengah merebaknya dan bertambahnya kasus positif Corona Virus Disease (Covid-19), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tetap melaksanakan persiapan ibadah haji karena pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait penundaan ibadah haji.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kemenag Kota Kendari, Sunardin mengatakan, persiapan keberangkatan haji sudah sekitar 90 persen.
“Jika jamaah tahun ini tetap berangkat, kami sudah mempersiapkannya 90 persen. Kenapa dikatakan 90 persen karena segala persiapannya sudah kami selesaikan mulai dari pengurusan paspor beberapa yang sudah. Lalu yang sudah melunasi biaya administrasinya juga kita akan proses visanya, jamaah juga sudah matang dalam pesiapan manasik. Sedangkan pembagian regu dan rombongan sedang di proses,”katanya, Rabu 22 April 2020.
Sunardin melanjutkan, sampai saat ini pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait pembatalan haji. Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi hanya mengumumkan penundaan sementara.
“ Yang ada hanya penundaan sementara untuk beberapa kontrak seperti konsumsi, akomodasi, dan transportasi,”bebernya.
Jika kemungkinan terburuk pemerintah Arab Saudi mengumumkan dibatalkannya pemberangkatan jamaah haji, maka Kemenag Kota Kendari mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar.
“Kalaupun terjadi pembatalan, itu adalah hal yang terburuk. Kami meminta masyarakat untuk tetap bersabar dan juga secara otomatis akan menjadi jamaah pada tahun 2021,”tuturnya.
Terkait uang jamaah, Sunardin menegaskan, jika jamaah yang sudah melakukan pelunasan administrasi dan pemberangkatan tetap dibatalkan maka tidak perlu ragu dan akan tetap aman.
“Bagi jamaah yang sudah melunasi administrasi tahun ini tidak usah ragu menyangkut masalah keuangannya, mau dikembalikan oke, mau disimpan tetap tidak ada masalah. Tetapi pada saat proses pelunasan administrasi tahun 2021, dia tinggal melapor ke bank. Nanti tinggal dilihat lagi kursnya, kurs dollar pada waktu itu apakah turun atau naik. Jika naik dia harus menambah, jika turun dikembalikan uangnya. Konsekuensi seperti itu,”tegasnya.
Sebagai tambahan, terkait pelunasan administrasi sudah dilakukan sejak tanggal 27 Maret yang dilakukan secara non-teller atau tidak tatap muka sampai tanggal 30 April 2020.
“Adapun jumlah jamaah haji yang telah terdaftar sebanyak 634 orang namun yang sudah melakukan pelunasan sekitar 430-an orang. Kenapa hal ini terjadi, karena masyarakat sebagian itu masih berfikir kemungkinan keberangkatan haji itu akan ditunda atau batalkan,”tutup Sunardin.