FEATUREDKendariMETRO KOTAPOLITIK

Dinilai Bersifat Relegius, Tim AMAN: Paslon Asrun-Hugua Segera Ganti Akronim

264
×

Dinilai Bersifat Relegius, Tim AMAN: Paslon Asrun-Hugua Segera Ganti Akronim

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Surga itu urusan akhirat, urusan orang mati. Demikian kalimat yang dilontarkan oleh Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Tenggara, Ali Mazi yang membuat lawan politiknya yang juga mengangkat akronim SURGA banyak berkomentar.

Pernyataan Ali Mazi yang berpasangan dengan Lukman Abunawas dengan akronim AMAN ini menyulut amarah tim sukses pasangan Cagub Asrun-Hugua (SURGA). Politisi PDIP, Umar Bonte juga ikut berkomentar atas ungkapan Ali Mazi di atas.

Menurut, Juru Bicara Abdul Rahman Farisi (ARF) for AMAN, Sahrul, seharusnya Umar Bonte tidak perlu kebakaran jenggot dengan pernyataan Ali Mazi.

“Kan memang SURGA urusan akhirat, jika hal ini dibantah maka mereka harus memperbaiki logikanya,” kata Sahrul saat berada di acara silaturahmi akbar tim relawan AMAN di salah satu hotel di Kendari, Sabtu (10/02/2018).

Sahrul menilai, akronim SURGA sebenarnya penghinaan terhadap nilai-nilai religius atau agama. Sebab, urusan SURGA adalah urusan akhlak, urusan perbuatan baik.

“Jadi harusnya tim sukses Asrun-Hugua tak perlu marah dengan pernyataan Pak Ali Mazi, karena memang akronim itu adalah akronim yang tidak layak dan cenderung melecehkan agama,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Sahrul, alasan lain mengapa akronim SURGA dianggap melecehkan adalah SURGA dijadikan sebagai alat politik Asrun-Hugua.

“Saya pikir betul kata Pak Ali Mazi bahwa SURGA itu urusan akhirat bagi orang-orang yang sudah mati. Lalu apa yang dimarahkan oleh mereka dan Umar Bonte. Saya menganggap terlalu kerdil cara berlikirnya,” ujar Sahrul.

Umar Bonte sebelumnya berpendapat, hidup di dunia baik di Arab Saudi maupun di Sulawesi Tenggara pilihan manusia hanya dua, pertama ke surga atau ke neraka. Jika ingin memilih surga maka hidup harus penuh warna dan ibadah yang baik serta bersama pemimpin yang baik dan bijaksana, demikian sebaliknya.

Lanjut Umar Bonte, jika ingin ke neraka maka pilihannya adalah hidup bersama orang yang berbuat kerusakan di muka bumi dan bersama pemimpin atau politisi-politisi hitam yang penuh tipu daya.

Ungkapan Umar Bonte tersebut ditanggapi oleh Sahrul. Menurutnya, pendapat Umar Bonte itu tanpa disadari menguatkan pernyataan Ali Mazi. Bahkan menurut Sahrul, Umar Bonte sendiri sebenarnya mengakui bahwa SURGA itu urusan orang mati.

“Katakanlah begini, jika Umar Bonte meninggal misalnya, pilihannya antara surga dan neraka. Untuk masuk surga, ya harus punya amalan yang baik sebagaimana Islam Mengajarkan kita, karena beliau belum mati maka tugasnya adalah berbuat baik untuk mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya,” kata mantan aktivis Makassar ini.

Oleh karenanya, Sahrul menyarankan agar Umar Bonte segera memberi masukan kepada pasangan Asrun-Hugua untuk mengganti akronimnya. Jika mereka menganggap peryataan Ali Mazi itu dianggap gagal paham, itu keliru.

“Pak Ali Mazi tidak menginterpretasikan pemahaman kata dan makna SURGA dalam konteks politik, melainkan Agama. Harusnya dia (Umar Bonte, red) berterima kasih kepada AMAN itu karena telah mengingatkan mereka untuk tidak mencampurbaurkan urusan politik dengan agama yang suci,” jelasnya.

Sahrul juga menambahkan, dirinya berpikir surga adalah tempat abadi bagi orang-orang yang soleh.

“Dan bagi orang-orang atau pemimpin yang murka dan tidak memperhatikan nasib rakyatnya maka pemimpin itu adalah golongan pendosa dan tempatnya di neraka. Itu sudah pasti,” tutup mantan jurnalis TEMPO ini.

Reporter: Erwinsyah SJ
Editor: Jubirman

You cannot copy content of this page