REDAKSI
KENDARI – Selain Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sultra juga akan melakukan penyelidikan kasus terbakarnya gedung laboratorium milik PT Obsidian Stainlies Stell (PT OSS).
Kepala Dinas Nakertrans Sultra, Saemu Alwi, mengatakan, kejadian tersebut merupakan kecelakaan kerja, sehingga pihaknya harus bergerak cepat melakukan penyelidikan.
“Dalam satu kali 24 jam, Insha Allah saya akan turunkan tim pemeriksa di lokasi kejadia ,” jelas Saemu Alwi kepada wartawan, Kamis (15/8/2019).
BACA JUGA :
- IAIN Kendari Siapkan Program PKM Internasional di Korea Selatan
- Rakernas Kemenag 2025, Rektor IAIN Kendari Tekankan Peran PTKN
- Apel Gabungan ASN, Sekda Sultra Dorong Kedisiplinan dan Kewaspadaan Akhir Tahun
- Hari Ibu ke-97 di Sultra: Gubernur Andi Sumangerukka Dorong Perempuan Berdaya dan Berkarya
- Dari Latsar Menuju Indonesia Emas 2045, Wagub Sultra Tantang CPNS Berpikir Global
- Kasus Guru Mansur Merembet ke Medsos, Akun TikTok dan Facebook Dilaporkan di Polda Sultra
Saemu Alwi bilang, hari ini, Kamis 15 Agustus, pihaknya sudah mengirim surat ke PT OSS, yang intinya meminta pihak perusahaan untuk memberikan keterangan tertulis terkait kejadin tersebut.
Keterangan itu, lanjut Saemu Alwi, akan menjadi dasar timnya turun ke lapangan melakukan penyelidikan. “Dasarnya itu (keterangan tertulis dari PT OSS), kami menurunkan tim ke lapangan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polda Sultra juga akan melakukan penyelidikan kasus tersebut. Pihak Polda saat ini sedang menunggu kedatangan tim dari Laboratoriun Forensik Cabang Makassar untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Diketahui, gedung Laboratorium milik PT Obsidian Stainlies Stell di Desa Tani Indah, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, terbakar, sekitar pukul 10.45 WITA, pada Rabu (14/8/2019).
Akibat kejadian tersebut, 19 karyawan, yang terdiri dari 17 wanita, dan 2 orang pria mengalami luka dan pingsan.











