Kendari

Ditengah Pandemi, BPJN Sultra Tetap Sigap Membangun Infrastruktur Jalan

506
×

Ditengah Pandemi, BPJN Sultra Tetap Sigap Membangun Infrastruktur Jalan

Sebarkan artikel ini
Tampak Kepala BPJN Sultra Ir. Yohanis Tulak Todingrara saat hadir di acara Bincang Kita Mek.tv (Foto: Ist)

Reporter: Dila Aidzin
Editor: Sardin.D

KENDARI – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) tetap sigap membangun infrastruktur jalan di masa pandemi Covid-19. Bahkan dalam situasi padat-padatnya pencegahan virus pemerintah tetap giat dan tetap semangat dalam pembangunan infrastruktur.

Kepala BPJN Sultra, Ir. Yohanis Tulak Todingrara mengatakan bahwa selama pandemi BPJN Sultra telah melakukan pemeliharaan jalan nasional di Sulawesi Tenggara (Sultra) rutin setiap tahun sepanjang 1497 km.

“Secara umum tiap tahun rutin kami melakukan pemeliharaan jalan nasional yang mana di Sultra kurang lebih 1497km jalan nasional yang kita bagi 95 ruas dan ada kurang lebih 762 jembatan. Semua ada termasuk di Wakatobi juga ada jalan nasional kita, di Raha ada 83 km, di Buton juga ada300-san km dan tentunya di daratan Kendari,” ungkapnya Rabu, 08 September 2021 saat hadir di acara Bincang Kita Mek.Tv.

Baca Juga: DPRD Konsel, Gelar RPD dengan PT KIC Terkait Dugaan Perusakan Jalan Usaha Tani

Lalu Lintasnya tinggi maupun jalan-jalan yang mengalami kerusakan. Selain itu BPJN juga melaukan penertiban bagi kendaraan-kendaraan dan angkutan armada yang odol (over dimensi dan over load). Dimasa pandemi juga sejak awal 2020 BPJN melakukan paket padat karya tunai seperti membersihkan jalan, mengerjakan saluran kurang lebih per hari bisa mencapai 1000 orang.

“Namun tentunya untuk daerah-daerah yang terdampak daripada bencana banjir tahun 2020 ada penanganan jembatan, paling tidak ada 3 jembatan kita yang putus di jembatan Pohara itu sudah selesai, jembatan Rahabangga di Asera dan Jembatan Asera di Konawe Utara, itu yang sempat putus da syukurlah sudah tersambung dan sudah kita gunakan sekarang,” terangnya.

Yohanis Tulak menambahkan karena beratnya beban kendaraan yang bisa saja merusak jalan, BPJN mengantisipasi dengan mensosialisasikan kepada masyarakat kemudian menghimbau termasuk yang menerima angkutan bagaimana agar ada solusi bersama.

‘Yang kami lakukan adalah karena kami dari sisi menyiapkan prasarana jalan teman teman, katakanlah perhubungan menyangkut spesifikasi kendaraannya, kemudian pengusaha darinusaha transporter baik yang bergerak dibidang angkutan, dengan tim terpadu itu kita sudah berapa kali mengadakan rapat bersama, intinya kami mencari solusi terbaik tentu mungkin nanti masalah tarif juga harus kita tinjau,” tambahnya.

Tantangan yang dihadapi oleh BPJN adalah faktor alam maupun faktor eksternal. Di masa pandemi juga BPJN diberikan tugas tambahan yakni padat karya tunai dan menyiapkan rumah susun untuk isolasi terpadu. Tantangan lainnya adalah dengan bulan Juni hingga Agustus curah tinggi.

“Jadi pemicunya sebenarnya ada faktor alam kemudian adanya kapasitas muat yang lebih sementara jalan kita desain dengan daya tahan tertentu katakanlah kalau dikita istilah teknisnya muatan sumbu terberatnya 8,16 ton,” kata Tulak.

Baca Juga: Polres Muna Gelar Rekontruksi Pembunuhan di Lontang Kameko, Ayah dan Anak Tersangka

Selanjutnya masyarakat sekitar juga dilibatkan langsung dalam pembangunan infrastruktur program BPJN bahkan perempuan pun di ikutkan yang tentunya bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar. BPJN juga membeli produk-produk UMKM dari masyarakat.

Banyaknya bencana alam di beberapa daerah di Sultra, BPJN Sultra sigap dalam menghadapi hal tersebut. Tulak mengatakan di musim hujan dijalur-jalur relawan longsor disiapkan petugas dengan posko siaga bencana yang disiapkan dengan alat berat dan sudah dikordinasikan dengan pemerintah setempat.

“Jadi kami dengan pemda dan teman-teman dari BMPD kami juga ada satgas yang bergabung setiap saat yang biasa cepat itu adalah banjir kami ada 5 posko PUPR,” ujarnya.

Tulak juga mengatakan bahwa semua jalan nasional di prioritaskan hanya saja yang kerusakannya lebih parah adalah jalan Pohara-Morosi tetapi intinya 1500 km akan tetap dipelihara. Di juga menghimbau kepada massyarakat agar saluran dan kelengkapan jalan agar menjaga dan mendukung upaya pemeliharaan yang dilakukan pemerintah.

“Jadi mungkin besar saat ini adalah perbaikan jalan di daerah Pohara-Morosi kemudian di daerah Tinaggea-Torobulu sampai ke arah Kolaka-Pomala,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page