KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Kawasan Pegunungan Tangkelemboke kembali menjadi sorotan setelah pelepasan 31 relawan dalam misi ekspedisi ilmiah Explore the Unseen.
Selama empat minggu ke depan, para relawan dari Indonesia dan Prancis akan menjelajahi keindahan alam liar Tangkelemboke, kawasan kars yang menyimpan pesona unik dan berpotensi menjadi destinasi wisata petualangan unggulan Sulawesi Tenggara.
Ekspedisi ini secara resmi dilepas Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling, di Ranomeeto, Konawe Selatan, Senin (17/11/2025).
Dalam sambutannya, Hugua menegaskan bahwa riset ilmiah ini menjadi pintu masuk penting dalam mengenalkan Tangkelemboke sebagai destinasi wisata berbasis eksplorasi alam dan petualangan.
“Selain penting bagi data ilmiah, ekspedisi ini sekaligus membuka peluang bagi pengembangan wisata petualangan yang potensial di kawasan Tangkelemboke,” ujar Hugua.

Pegunungan Liar dengan Pesona Geologis dan Keanekaragaman Hayati
Gunung Tangkelemboke terletak di perbatasan Kolaka Utara, Kolaka Timur, dan Konawe. Kawasan ini terkenal dengan medannya yang ekstrem, hutan perawan, dan bentang kars yang monumental. Puncaknya, Osu Nando’oto, berdiri anggun menjadi titik tertinggi kawasan tersebut.
Bagi pecinta adventure tourism, Tangkelemboke menawarkan sensasi eksplorasi yang jarang ditemukan di destinasi lain:
• jalur pendakian yang belum banyak disentuh manusia,
• sungai bawah tanah yang menghilang ratusan meter di kedalaman bumi,
• gua-gua alami yang menyimpan jejak arkeologis,
• serta keanekaragaman hayati yang belum terpetakan sepenuhnya.
Direktur Global Naturevolution, Evrard Wandenbaum, mengungkapkan bahwa kawasan ini menyimpan potensi wisata petualangan kelas dunia.
“Medannya berat, terisolasi, dan penuh misteri. Justru ini yang membuat Tangkelemboke sangat menarik, baik untuk penelitian maupun untuk wisata eksplorasi,” ungkapnya.

Dipetakan Melalui Ekspedisi Internasional
Tim ekspedisi terdiri dari 18 mahasiswa Universitas Halu Oleo dan 13 relawan asal Prancis. Mereka dibagi dalam dua tim:
• Tim Peneliti Indonesia, fokus pada satwa liar, botani, eksplorasi gua, dan penelusuran arkeologi.
• Tim Relawan Prancis, bertugas mendukung logistik dan operasional.
Hasil ekspedisi ini akan menjadi dasar penting dalam memetakan potensi wisata alam Tangkelemboke, termasuk rute trekking, titik panorama, lokasi gua bersejarah, hingga jalur sungai bawah tanah yang berpotensi menjadi ikon wisata minat khusus.

Menuju Destinasi Wisata Adventure Baru di Sultra
Dengan karakter alamnya yang penuh teka-teki, Tangkelemboke menjadi kandidat kuat destinasi adventure tourism di Sulawesi Tenggara.
Pemerintah Provinsi Sultra berharap eksplorasi ini memperkuat basis data pengembangan wisata berbasis konservasi tanpa merusak ekosistemnya.
“Kalau data ilmiah ini lengkap, kita bisa membuat kebijakan wisata yang tetap menjaga kelestarian alamnya,” kata Hugua.
Selain menjadi kawasan riset, Tangkelemboke berpotensi besar menarik wisatawan pecinta kegiatan ekstrem seperti:
• ekspedisi kars,
• penelusuran gua,
• pendakian hutan perawan,
• serta observasi flora dan fauna endemik.

Harapan Penemuan Baru
Salah satu fokus terbesar ekspedisi ini adalah pencarian jalur air bawah tanah yang hilang dan memunculkan aliran yang misterius di permukaan.
“Kami berharap menemukan fenomena alam baru. Jika ditemukan, ini bisa menjadi daya tarik wisata ilmiah yang luar biasa,” ujar Evrard.
Dengan durasi empat minggu, tim ekspedisi diharapkan mampu membawa pulang data, temuan, dan dokumentasi visual yang memperkenalkan Tangkelemboke sebagai “permata alam tersembunyi” Sulawesi Tenggara.
Kawasan ini bukan hanya rumah bagi keanekaragaman hayati, tetapi juga punya potensi besar menjadi destinasi wisata petualangan yang menantang dan eksotis, sebuah pengalaman tak terlupakan bagi pecinta adventure sejati.
Laporan: Yoni











