KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Ali Mazi, SH menilai kelemahan saat melakukan riset di Indonesia adalah kurangnya sosialisasi.
Pendapatnya itu ia sampaikan saat menjadi salah satu narasumber dalam acara talkshow yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Rabu 20 April 2022.
Ia mencontohkan banyaknya masyarakat yang menolak vaksin disebabkan sosialisasi yang kurang. Padahal, vaksin merupakan produk yang dihasilkan melalui riset.
Baca Juga : Ketua DPRD Sultra Sarankan Pengusaha Muda Lakukan Tiga Hal
“Persoalan berikut mengenai riset adalah apakah kita bersedia menggunakan produk-produk lokal kita sendiri. Saya contohkan, sejak tahun 1926, aspal Buton sudah diriset sebagai salah satu sumber daya alam yang dimiliki bangsa ini. Namun, sampai saat ini pemanfaatan aspal Buton di Indonesia belum optimal,” ungkapnya.
Politisi NasDem itu juga menyampaikan rencana relokasi penduduk di pesisir Pulau Buton yang berpotensi terkena bencana tsunami ataupun gempa bumi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra telah menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung dan Universitas Halu Oleo untuk melakukan riset terhadap potensi bencana itu.
Selain mengajukan sejumlah persoalan mendasar perihal riset, Ali Mazi mengajukan sejumlah gagasan agar daerah-daerah bisa tumbuh merata. Salah satunya, hasil-hasil riset strategis yang membutuhkan implementasi harus ditindaklanjuti dengan bantuan pembiayaan dari BRIN ataupun pemerintah pusat secara umum.
Kedua, perlu kolaborasi yang kuat tidak hanya pemerintah daerah dan pusat, tapi juga di antara pemerintah daerah.
Baca Juga : Pemkot Baubau Siapkan Langkah Menghadapi Arus Mudik Idul Fitri
“Kita di Sultra, APBD-nya hanya Rp 5,2 triliun. Coba bandingkan dengan DKI Jakarta yang mencapai Rp 87 triliun. Namun, kita di Sultra sangat kaya dengan berbagai sumber daya alam. Nah, kita coba kolaborasi agar ada subsidi silang di antara daerah,” papar Gubernur Sultra dua periode itu.
Kendati demikian, ia sangat mengapresiasi eksistensi BRIN dan pembentukan BRIDA di daerah-daerah dalam rangka mengakselerasi inovasi inovasi yang ada.
Dirinya juga meminta agar BRIN lebih disosialisasikan ke masyarakat beserta berbagai riset yang dihasilkannya dan dapat diimplementasikan untuk mengoptimalkan peningkatan nilai tambah dari produk-produk yang dihasilkan.
Penulis : Sardin.D