BREAKING NEWS

Hari Kedua, BPKP dan Inspektorat Pastikan Tak Ada Antrian Antigen dan Seleksi CPNS Bebas Hacker

3269
×

Hari Kedua, BPKP dan Inspektorat Pastikan Tak Ada Antrian Antigen dan Seleksi CPNS Bebas Hacker

Sebarkan artikel ini
Nampak BPKP Sultra dan Inspektorat Muna memantau penyegelan ruangan usai pelaksanaan SKD CPNS. Foto : Arto Rasyid.

Reporter : Arto Rasyid

MUNA – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Inspektorat melakukan monitoring proses pelaksanaan ujian Seleksi Kompetisi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hari kedua di Kabupaten Muna agar tidak menimbulkan lagi keluhan.

Hal yang dipantau diantaranya meninjau lokasi para peserta yang menjalani rapid test antigen, dimana pada hari pertama sempat terjadi antrian panjang dan kerumunan akibat dari panitia pelaksana seleksi daerah (panselda) hanya menunjuk satu tempat saja.

“Pantauan hari ini test rapid sudah tidak terjadi lagi antrian panjang, panselda sudah mengatur kembali agar tidak terjadi kurumunan yang melanggar protokol kesehatan (prokes),” kata Kepala Inspektorat Muna, La Kuanto pada MediaKendari.Com, Rabu 29 September 2021.

Baca Juga: Sarasehan dan Deklarasi Damai, Polisi Ajak Warga Baubau Bantu Jaga Kamtibmas

Kuanto menyebut, bagi peserta seleksi yang hendak rapid test saat ini diperbolehkan dilakukan di rumah sakit (RS), apotek maupun puskesmas terdekat.

“Iya tidak harus lagi ditempat rapid yang ditunjuk panselda, sekarang bebas dimana saja agar kejadian seperti kemarin (antrian hari pertama) tidak terulang dan prokes covid-19 lebih diperketat,” tegasnya.

Dalam pantuan pelaksanaan SKD CPNS tersebut, Kuanto yang didampingi Koordinator Pengawasan BPKP sultra, Agus D Pratama mengatakan dapat dipastikan sterilnya ruangan dan jaringan dari gangguan pihak yang tidak bertanggung jawab baik itu hacker yang coba meretas maupun joky dan calo.

Sebab dalam pelaksanaan SKD CPNS, lanjut Kuanto, menurut pengakuan panitia pelaksana seleksi nasional (panselnas), BKN telah bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN), dapat mendeteksi jika jaringan diretas, selain itu ruangan seleksi turut dilengkapi CCTV pengawas.

Baca Juga: The Haluoleo Institute : Abdul Razak-Andi Sulolipu Elektabilitas Tertinggi untuk Pilwali Kendari

“Begitu juga camera disetiap unit komputer diaktifkan  jadi langsung terdeteksi oleh BSSN dan secara otomatis jaringan ditutup dan pelaksanaan SKD dihentikan, untuk itu kecil kemungkin dapat dihacker, olehnya peserta tes terutama masyarakat tidak perlu resah,”  tandasnya.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muna, Dahlan Kalaga menerangkan saat ini peserta yang mau dirapid test telah dibatasi, dimana setiap proses validasi dibagi menjadi sepuluh orang untuk didata kemudian dirapid.

“Sudah ada perbaikan dalam proses rapid test, jadi yang didata setiap 10 orang saja untuk menghindari insiden kemarin terulang dan tadi dipantau langsung dari BPKP dan Inspektorat,” ujarnya.

Tak hanya itu, jalur pintu keluar masuk untuk memasuki ruangan test seleksi juga diberlakukan agar para peserta pada sesi pertama dan kedua tidak saling bertabrakan atau berkerumun.

Baca Juga: Masyarakat Kendari Puas dengan Kinerja Sulkarnain Kadir sebagai Wali Kota

Dahlan mencontohkan peserta yang datang harus menggunakan pintu masuk halaman gedung x-Akper yang berada disebelah kiri dengan melalui beberapa tahapan mulai dari ruang penitipan barang, ruang validasi penyesuaian identitas diri dan wajah dan pemeriksaan menyeluruh pada tubuh sebelum dizinkan masuk keruangan test.

“Sementera untuk peserta yang sudah selesai mengikuti test langsung diarahkan menuju pintu keluar disebelah kanan,” ungkapnya.

You cannot copy content of this page