KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Di tengah derasnya arus informasi yang sering disusupi kabar bohong dan informasi menyesatkan, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra duduk satu meja membahas langkah bersama membangun pers yang bermartabat dan profesional.
Pertemuan yang berlangsung pada Jumat (8/8/2025) pagi di ruang kerja Kepala Kejati Sultra, Dr. Abd. Qohar Affandi, S.H., M.H., dihadiri Ketua PWI Sultra Sarjono beserta tiga pengurus, serta didampingi Asisten Intelijen (Asintel) Muhammad Ilham.
Selama dua jam, suasana hangat terjalin di antara kedua pihak, membicarakan kolaborasi strategis di tengah tantangan zaman.
Abd. Qohar, yang baru saja menggantikan Dr. Hendro Dewanto, menegaskan pentingnya keberadaan pers yang profesional dan taat aturan.
“Kami sangat butuh wartawan, institusi Adhyaksa sangat dekat dengan wartawan. Tapi dengan catatan wartawan yang menaati aturan perundang-undangan,” tegasnya.
Ia juga memahami beratnya profesi wartawan, sekaligus mengingatkan adanya oknum yang melanggar norma akibat inkompetensi.
“Profesi wartawan diatur undang-undang, kode etik dan pedoman pemberitaan. Olehnya profesi wartawan tidak bisa dikerjakan jika tidak melalui proses pelatihan yang terukur dan berkesinambungan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Abd. Qohar menyoroti instruksi Presiden terkait penertiban kawasan hutan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2025. Ia menegaskan akan menindak tegas perusahaan yang melanggar izin pemanfaatan kawasan hutan maupun tambang.
“Misalnya ada perusahaan yang memiliki IPPKH 100 hektar tapi justru merambah hingga 150 hektar, maka ini akan kami tindak. Begitu juga dengan sektor pertambangan yang keluar dari ketentuan syarat penambangan,” jelasnya.
Abd. Qohar tak menutup mata pada keterbatasan sumber daya di instansinya. Dengan hanya 56 jaksa yang menangani banyak laporan, ia menilai peran pers sangat vital untuk menyebarkan informasi yang akurat kepada publik.
Menanggapi hal itu, Ketua PWI Sultra Sarjono mengapresiasi sambutan dan masukan dari Kajati. Ia menegaskan komitmen PWI untuk terus memperkuat organisasi di semua tingkatan.
“Pembentukan ini bertujuan menjadikan anggota PWI menjadi pewarta yang mencerdaskan dan menjaga martabat profesi,” ujarnya.
Hingga kini, sudah terbentuk pengurus PWI di Baubau, Kolaka, Konsel, Konawe, Konut, Wakatobi, dan Butur, serta akan menyusul Bombana dan Muna.
Di akhir pertemuan, Abd. Qohar mengajak insan media menjadi pelopor perubahan positif di masyarakat.
“Nanti kita agendakan kopi morning biar lebih akrab dan saling memahami tugas masing-masing,” pungkasnya.











