Editor : Taya
KENDARI – Peredaran Narkoba di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin mengkhawatirkan, Polda Sulawesi tenggara telah memusnahkan 10 kilogram Sabu senilai Rp. 25 Miliar yang berasal dari 13 orang tersangka sejak Januari hingga Maret 2019.
“Penggunaan Narkoba di Kendari merupakan yang tertinggi di Sulawesi Tenggara, ini sangat mengkhawatirkan, berita penangkapan bandar dan kurir narkoba semakin marak kita dengar di media masa, kita harus waspada,” ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Kendari, M. Rafiudin Arsyad dalam sambutannya pada Kegiatan Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba yang digelar Gema Desantara di Gedung Datraco, Selasa (9/4/2019).
Rafiudin menegaskan jika pemuda ingin maju, harus menjauhi segala bentuk Narkoba. “Narkoba merusak masa depan kalian, jika ingin maju maka harus terbebas dari Narkoba,”tegasnya.
Rafiudin memberikan apresiasi penuh atas inisiasi yang dilakukan Gema Desantara yang telah berkontribusi mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi peredaran narkoba di Kota Kendari dengan menggelar Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba.
“Atas nama Pemerintah Kota Kendari, kami ucapkan terimakasih kepada Gema Desantara yang telah mendukung upaya penanggulangan Narkoba di Kendari, semoga kegiatan ini tetap berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” kata Rafiudin di akhir sambutannya.
Kepala Bidang Pencegahan BNN Kota Kendari, Nur Adnan, yang turut hadir sebagai pemateri dalam pelatihan ini, berharap peserta pelatihan ini dapat menjadi ujung tombak dalam pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di lingkungannya masing-masing.
“Jika kalian mengetahui ada pengguna narkoba di lingkungan masing-masing, segera lapor, tidak ditangkap, tapi direhabilitasi”, ujar Adnan.
Adnan juga menegaskan, jika pengguna narkoba bersedia melapor, maka akan direhabilitasi. “jika tidak mau melapor, kemudian ditangkap Polisi, maka akan dikenai hukuman pidana jika memenuhi unsur pidana”, tegasnya.
Ketua Umum DKN Gema Desantara, Jaelani dalam sambutannya menjelaskan Gema Desantara melakukan kegiatan berbasis komunitas. Salah satunya adalah Komunitas Kader Pemuda Anti Narkoba.
“Kami akan terus menggelorakan semangat pemuda untuk melawan peredaran narkoba di Sulawesi Tenggara, khusunya di Kota Kendari ini, melalui komunitas Kader Pemuda Anti Narkoba, komunitas ini kami harapkan dapat membentengi masyarakat, terutama kalangan pemuda,”tegasnya.
Baca Juga :
- Tak Kunjung Diumumkan Putusan Sidang Etik Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Konawe, Lira Sultra Pertanyankan Kinerja DKPP
- Selain ASN Fajar Meronda, Dugaan Terlibat Politik Praktis Lurah Tuoi dan Lurah Anggaberi di Facebook, Bawaslu Konawe Teruskan ke BKN dan KASN
- Kasus Dugaan Korupsi Kades Latoma Jaya Rp 179 Juta tahun 2020 dan 2021 Jalan Ditempat di Meja Penyidik Polres Konawe
- Dana SiLPA 59 Miliar Diduga di Korupsi Oknum Anggota DPRD secara Berjamaah Pada Perubahan Anggran 2023 dan Tahun 2024
- Tim Hukum Harmin Ramba Bantah Pernyataan Kuasa Hukum AMF yang Menyebut Kliennya Tidak Lakukan Dugaan Penghinaan
- Gaki Sultra Terus Kawal Laporannya di KPK RI, Terkait Kasus Dugaan Korupsi Dana Pokir DPRD Konawe Sebesar Rp 18 M Sumber Dana SILPA 2023
Jaelani juga menyampaikan, pembangunan sumber daya pemuda akan mengalami hambatan serius jika para pemuda terpapar bahaya Narkoba.
“Kita harus waspada, akhir-akhir ini banyak sekali penangkapan bandar maupun kurir narkoba di Kendari, ini adalah hambatan serius dalam pembangunan pemuda,” ujarnya.
Hadir juga dalam pelatihan ini penggiat Anti Narkoba Kota Kendari, Rajab. Ia mengingatkan para pemuda jangan mencoba bersentuhan dengan narkoba, apalagi sebagai pengedar atau bandar narkoba.
“Kita harus waspada, jangan sampai kita dan lingkungan kita terjerumus barang haram ini, jika tidak ingin bersentuhan dengan hukum,” tegasnya.
Rajab mengingatkan kasus penangkapan vokalis Band Zivilia, Zulkifli yang tertangkap tangan dengan barang bukti 24 ribu butir ekstasi dan 9,5 kilogram shabu pada Maret lalu.
“Tertangkapnya Zul Zivilia merupakan tantangan berat bagi pemuda di Sulawesi Tenggara, khsusunya di Kota Kendari, semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” pungkasnya.