NEWS

Kesetaraan Gender Didorong di Konawe Utara untuk Tingkatkan Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan

213
×

Kesetaraan Gender Didorong di Konawe Utara untuk Tingkatkan Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Para tokoh masyarakat, pemerintah desa terkait, dan jajaran Dinas P3K Konawe Utara. Foto:Supriyadin Tungga/MediaKendari.Com

 

Reporter: Supriyadin Tungga

KONAWE UTARA – Kepala Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Martina mengatakan, kepedulian terhadap kesetaraan gender harus terus ditingkatkan untuk memberi kesempatan kepada kader perempuan agar berpartisipasi dalam program pembangunan di daerah.

“Kader perempuan wajib dilibatkan dan bukan sekadar sebagai penonton,” kata Martina saat Sosialisasi Komunikasi, Pemahaman Informasi, dan Edukasi Kesetaraan Gender di Aula Hotel Oheo, Kecamatan Andowia pada Kamis, 18 Maret 2021.

Menurutnya, partisipasi ini sebagai bentuk persamaan hak antara laki-laki dan perempuan baik dalam rumpun rumah tangga maupun dalam pemerintahan, sehingga masalah diskriminasi gender bisa terus ditekan.

“Kesempatan ini tidak hanya dalam program pembangunan yang dimiliki daerah, tapi perlu juga diterapkan dalam rumah tangga, seperti pekerjaan rumah yang biasanya kebanyakan dikerjakan kaum wanita tetapi juga harus dikerjakan oleh seorang suami. Selain itu pos-pos dalam mencari nafkah yang kenyataanya diperankan oleh seorang suami tetapi juga bisa diberikan kesempatan bari seorang istri agar saling bersinergi,” katanya.

Martina menuturkan, hingga saat ini isu gender masih menjadi masalah. Hal itu dibuktikan masih adanya kasus kekerasan dan diskriminasi yang terjadi pada kelompok perempuan terutama dalam rumah tangga.

“Kalau benar-benar setara maka tidak ada perbedaan-perbedaan dalam layanan seperti lingkungan rumah tangga, pendidikan, sosial hingga masalah lainnya,” katanya.

Melalui sosialisasi itu, Martina berharap kepada peserta yang tergabung dalam pemerintah desa di dua kecamatan yaitu Kecamatan Andowia dan Asera, serta tokoh masyarakat agar benar-benar memahami arti dari kesetaraan gender.

Terakhir, Martina mengingngatkkan agar terus melakukan pengawasan dan evaluasi setiap minggunya pada desa yang terlibat.

“Selanjutnya juga akan melaksanakan sosialisasi yang sama pada daerah kecamatan yang belum terlibat dalam waktu dekat ini,” tutupnya. (b)

You cannot copy content of this page